CDP: 1 dari 5 Perusahaan Berhadapan dengan Risiko Rantai Pasok



MOMSMONEY.ID - Riset CDP terhadap 3.163 perusahaan menunjukkan, 50% perusahaan telah mempersiapkan diri menghadapi risiko rantai pasok, dengan potensi kerugian mencapai US$ 77 miliar.

Calderon menyerukan enam langkah penting untuk meningkatkan ketahanan rantai pasok, termasuk asesmen risiko dan kolaborasi dengan pemasok. 

Dalam analisis mendalamnya, Patricia Calderon, Global Head Water di CDP, menggarisbawahi kompleksitas dan kerentanan rantai pasok barang dunia yang semakin meningkat.


"Rantai pasok barang menjadi simpul yang memperlancar ekonomi dunia," ujarnya dalam keterangan tertulis..

Namun, ketergantungan pada arus barang yang lancar menghadapi banyak hambatan akibat konflik, politik, dan gangguan logistik.

Riset terbaru CDP, yang mencakup 3.163 perusahaan dengan pendapatan tahunan di atas EUR/US$ 250 juta, menunjukkan, 50% dari perusahaan tersebut telah mempersiapkan rantai pasok mereka menghadapi risiko air.

"Kami menemukan, satu dari lima perusahaan berhadapan dengan risiko rantai pasok yang berpotensi menimbulkan kerugian besar," katanya yang menambahkan, risiko finansial yang diperkirakan mencapai US$77 miliar.

Perusahaan besar kini dituntut untuk mengambil tanggungjawab lebih besar dalam menghadapi tantangan ini. Tanggungjawab kini terletak di pundak perusahaan besar yang menghadapi dampak air terbesar.

Untuk mengatasi risiko ini, banyak perusahaan menerapkan insentif finansial dan perjanjian yang lebih ketat.

Calderon menyarankan enam langkah penting yang harus diambil oleh perusahaan.

Yakni, melakukan asesmen risiko, menetapkan target global, memberikan insentif bagi eksekutif, menyertakan klausul pengelolaan air dalam kontrak, berkolaborasi dengan pemasok, dan memberikan dukungan untuk pemasok.

"Daya tahan rantai pasok dan upaya mengurangi risiko air masih bisa dilakukan, tetapi membutuhkan lebih dari sekadar aksi sukarela," imbuhnya.

Laporan ini menyerukan perlunya regulasi yang lebih ketat terkait keterbukaan informasi dan pelaporan yang transparan, serta pendekatan kolektif antara kebijakan pemerintah dan industri.

Dengan langkah-langkah ini, Calderon berharap inisiatif keberlanjutan dapat menjadi norma bisnis, mendukung kelancaran perputaran roda ekonomi di tengah tantangan yang ada.

Selanjutnya: Susul Panasonic, Toyota Akhiri Kontrak Sponsor Olimpiade dan Paralimpiade

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Francisca bertha