JAKARTA. Harga surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Senin (10/4) tercatat mengalami penurunan. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price turun sebesar 0,07% ke level 114,70 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan bahwa imbal hasil SUN perdagangan kemarin bergerak bervariasi di tengah penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

Cukup bervariasinya arah pergerakan imbal hasil SUN pada perdagangan Senin juga turut dipengaruhi oleh meningkatnya persepsi risiko yang tercermin pada kenaikan Credit Default Swap atawa CDS 5 tahun.

"Hal tersebut tentu menjadi faktor yang membatasi kenaikan harga SUN. Bahkan untuk beberapa seri terjadi koreksi harga sehingga mendorong kenaikan imbal hasilnya," jelas Made.

Namun demikian, pergerakan imbal hasil SUN pada perdagangan kemarin lebih cenderung untuk mengalami penurunan. Misalnya untuk seri acuan dengan tenor 5 tahun, 10 tahun dan 15 tahun masing - masing mengalami penurunan hingga sebesar 1 bps di level 6,824%, 7,084% dan 7,458%. Adapun imbal hasil dari seri acuan dengan tenor 20 tahun mengalami penurunan sebesar 2 bps di level 7,692%.

Sementara itu dari perdagangan SUN dengan denominasi dollar Amerika, pergerakan imbal hasilnya cenderung mengalami kenaikan mengikuti kenaikan imbal hasil dari US Treasury.

Imbal hasil dari INDO-27 dan INDO-47 masing - masing ditutup dengan kenaikan sebesar 2 bps di level 3,940% dan 4,866% setelah mengalami koreksi harga masing - masing sebesar 15 bps dan 35 bps.

Nilai tukar rupiah menguat memicu imbal hasil SUN bergerak bervariasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia