Rekapitulasi manual masih berlangsung secara berjenjang, dan dijadwalkan rampung 22 Mei nanti. Tapi suara berbagai pihak agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi penyelenggaraan pemilu serentak kian kencang. Betapa tidak? Sejak pemungutan suara 17 April lalu, semakin banyak petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) gugur lantaran kelelahan. Sampai kemarin (2/5), sejumlah 382 petugas KPPS meninggal. Dan ada kemungkinan jumlah itu bertambah mengingat 3.500 orang lebih menderita sakit. Kita tentu tak berharap pesta demokrasi ini berubah jadi musibah atau bahkan bencana (penyelenggaraan) pemilu. Hajatan pemilu serentaknya sendiri yang dinilai paling rumit sedunia berlangsung lancar dan damai. Toh, eksesnya menelan korban jiwa para panitia pemilu di lini terdepan. Jadi harus segera dilakukan evaluasi dan pembenahan yang secermat mungkin agar pemilu mendatang berlangsung lebih baik.
Cegah bencana pemilu
Rekapitulasi manual masih berlangsung secara berjenjang, dan dijadwalkan rampung 22 Mei nanti. Tapi suara berbagai pihak agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi penyelenggaraan pemilu serentak kian kencang. Betapa tidak? Sejak pemungutan suara 17 April lalu, semakin banyak petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) gugur lantaran kelelahan. Sampai kemarin (2/5), sejumlah 382 petugas KPPS meninggal. Dan ada kemungkinan jumlah itu bertambah mengingat 3.500 orang lebih menderita sakit. Kita tentu tak berharap pesta demokrasi ini berubah jadi musibah atau bahkan bencana (penyelenggaraan) pemilu. Hajatan pemilu serentaknya sendiri yang dinilai paling rumit sedunia berlangsung lancar dan damai. Toh, eksesnya menelan korban jiwa para panitia pemilu di lini terdepan. Jadi harus segera dilakukan evaluasi dan pembenahan yang secermat mungkin agar pemilu mendatang berlangsung lebih baik.