JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menerapkan kebijakan loan to value ratio dengan menaikkan uang muka (down payment) kredit kepemilikan kendaraan. Pasalnya tingginya kucuran kredit ke sektor otomotif dapat berpotensi menimbulkan bubble ekonomi bila pertumbuhannya tidak stabil. "Jadi ada shifting kredit ke sektor tertentu yang berpotensi bubble dan kita melihat apakah memang perlu menerapkan makropurdensial melalui kebijakan," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono, Jumat (22/7). Ia mengakui, potensi bubble pada sektor otomotif sudah mulai terlihat dari mudahnya memperoleh kendaraan mobil dan motor. Namun di sektor properti BI masih perlu meneliti dan mewaspadai lebih jauh lagi apakah ada kenaikan harga. Untuk itu ke depan, bank sentral akan menerapkan konsep loan to value ratio secara lebih sistematis. Ia mencontohkan, paling tidak secara rata-rata dalam pengucuran kredit di kedua sektor tersebut, menggunakan komposisi kredit bank 90% dan 10% uang konsumen.
Cegah bubble otomotif, BI akan menaikkan minimal uang muka
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) akan menerapkan kebijakan loan to value ratio dengan menaikkan uang muka (down payment) kredit kepemilikan kendaraan. Pasalnya tingginya kucuran kredit ke sektor otomotif dapat berpotensi menimbulkan bubble ekonomi bila pertumbuhannya tidak stabil. "Jadi ada shifting kredit ke sektor tertentu yang berpotensi bubble dan kita melihat apakah memang perlu menerapkan makropurdensial melalui kebijakan," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono, Jumat (22/7). Ia mengakui, potensi bubble pada sektor otomotif sudah mulai terlihat dari mudahnya memperoleh kendaraan mobil dan motor. Namun di sektor properti BI masih perlu meneliti dan mewaspadai lebih jauh lagi apakah ada kenaikan harga. Untuk itu ke depan, bank sentral akan menerapkan konsep loan to value ratio secara lebih sistematis. Ia mencontohkan, paling tidak secara rata-rata dalam pengucuran kredit di kedua sektor tersebut, menggunakan komposisi kredit bank 90% dan 10% uang konsumen.