Cegah H9N2, Kemtan dorong peternak terapkan biosecurity



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) terus mendorong peternak supaya menerapkan biosecurity. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyakit yang bisa menyerang unggas.

Direktur Kesehatan Hewan Kemtan Fadjar Sumping mengatakan, penerapan biosecurity ini merupakan salah satu pencegahan penyakit H9N2. Penyakit yang kerap dikenal penyakit 90/40 ini bisa menurunkan produksi telur dari 90% menjadi 40%.

"H9N2 tergolong low patogenic, artinya dia patogenisnya rendah, tidak mematikan, lain dengan H5N1 langsung mati.Ini tidak mematikan tapi diam-diam dia menggerogoti dari dalam ayam sehingga produksinya turun," ujar Fadjar, Senin (16/7).


Menurut Fadjar, pemerintah sudah berupaya untuk memproduksi vaksin untuk penyakit tersebut. Meski sudah menemukan master seed untuk vaksin tersebut, namun vaksin tersebut belum bisa diproduksi secara masal. Hal ini dikarenakan adanya masalah administratif. Menurutnya belum ada payung hukum yang mengatur tentang penyerahan master seed yang ada.

"Vaksin ini dibagikan untuk diproduksi oleh perusahaan pabrik obat. Sampai sekarang belum ada aturan bagaimana untuk membagikan itu. Apa disuruh bayar, dia beli atau bagaimana, kita sedang mencoba mencari payung hukumnya," ujar Fadjar.

Fadjar menambahkan, penerapan biosecurity tidak harus mahal. Menurutnya biosecurity bisa dijalankan dengan memperhatikan kebersihan kandang juga menerapkan zona sederhana. Menurutnya, cara ini cukup efektif mencegah penyakit.

Tak hanya penerapan biosecutiry, pencegahan penyakit ini pun bisa dialkukan dengan pemberian nutrisi yang tepat. Mulai dari pakan yang baik, memberikan vitamin yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh ternak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto