Cegah inflasi naik, AS waspadai kelangkaan barang konsumsi rumah tangga jelang libur



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) berupaya mengantisipasi lonjakan harga akibat krisis pasokan barang konsumsi rumah tangga. Demi mencegah inflasi akibat kelangkaan barang, Presiden AS Joe Biden mengajak empat pejabat eksekutif peritel untuk mengamankan pasokan. 

Mengutip Reuters pada Rabu (10/11), Biden juga meminta para CEO Walmart, United Parcel Service, FedEX dan Target Corp untuk membahas percepatan pengiriman barang. Selain itu, ia ingin agar harga barang konsumsi bisa diturunkan.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan kekurangan pasokan barang telah mengangkat harga konsumen sebesar 5,4% selama 12 bulan hingga September. Karena inflasi, sebagian besar upah per jam nyata pekerja turun 0,8% selama jangka waktu yang sama.

Lewat platform Twitter, Biden menyatakan pemahamannya mengenai ke

Baca Juga: Wall Street kehilangan tenaga, S&P mundur dari rekor dan saham GE melompat tinggi

Dia menyakinkan kepada publik bahwa telah berbicara dengan para eksekutif ritel dan logistis. Biden mengklaim masyarakat akan bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan dalam beberapa minggu mendatang.

"Anda bisa pergi ke toko dan gerai perbelanjaan yang diinginkan. Juga bisa mendapatkan produk dan calon hadiah yang dibutuhkan. Itu yang sedang kami kerjakan saat ini," kata Biden dalam sebuah unggahan video berdurasi 90 detik di Twitter.

Biden, menghadapi tekanan politik atas kenaikan harga konsumsi. Ia telah mengorganisir upaya untuk membersihkan kemacetan transportasi, mengurangi kekurangan semikonduktor. Selain Itu, ia meloloskan tagihan pengeluaran yang diharapkan para pejabat akan mengurangi inflasi jangka panjang.

CEO Target Corp, Brian Cornell menyatakan kesiapan memberikan pengalaman berbelanja yang luar biasa untuk para tamu di musim liburan ini. Sebab, peritel itu telah menambahkan inventaris produk jauh di atas tahun lalu dan memproses lebih banyak kontainer di malam hari.

Perusahaan lain tidak segera menanggapi permintaan komentar tentang percakapan mereka dengan presiden.

Kekhawatiran tentang kekurangan tenaga kerja dan barang telah tumbuh menjelang musim liburan AS. Maklum, ketika perjalanan dan pembelian hadiah biasanya menciptakan lapangan kerja bagi pekerja dan keuntungan bagi pengecer.

Bulan lalu, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan kepada Reuters bahwa akan ada hal-hal yang tidak bisa didapatkan orang saat Natal tahun ini.

Para ahli juga mengatakan masalah ini diperburuk oleh pandemi Covid-19 yang menutup pabrik. Sehingga membuat orang kehilangan pekerjaan secara global, maka persoalan ini tidak mungkin diselesaikan dengan cepat.

Pejabat administrasi mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka bekerja untuk segera mengerjakan beberapa ketentuan dalam paket infrastruktur senilai US$ 1 triliun yang disetujui Kongres minggu lalu untuk menghapus simpanan di pelabuhan AS yang telah menyimpan beberapa barang dari rak-rak toko.

Selanjutnya: Kabar Baik tentang Uang Kripto Berlimpah, Bitcoin Menuju Rekor Tertinggi

Editor: Herlina Kartika Dewi