KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan meminta pengelola wisata menyediakan tempat beristirahat bagi pengemudi bus wisata. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengungkapkan, dari hasil analisa dan evaluasi kecelakaan lalu lintas yang terjadi, salah satu penyebabnya faktor kelelahan pengemudi. “Apakah pengemudinya mabuk, menggunakan narkoba, capai atau ngantuk? Kami coba urai ternyata karena mengantuk atau lelah. Ini paling sering terjadi pada pengemudi bus angkutan wisata,” jelas Budi dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/2). Salah satu hak yang perlu disediakan bagi para pengemudi adalah ketersediaan tempat istirahat. Budi mengatakan bahwa pengelola wisata dapat menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi, setidaknya bisa untuk tidur supaya begitu mereka tiba di tempat wisata dapat beristirahat selama penumpangnya berekreasi. “Tidak perlu terlalu mewah, yang penting ada tempat tidur dan kasurnya,” tambah Budi.
Cegah kecelakaan, pengelola wisata harus sediakan tempat istirahat sopir bus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan meminta pengelola wisata menyediakan tempat beristirahat bagi pengemudi bus wisata. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengungkapkan, dari hasil analisa dan evaluasi kecelakaan lalu lintas yang terjadi, salah satu penyebabnya faktor kelelahan pengemudi. “Apakah pengemudinya mabuk, menggunakan narkoba, capai atau ngantuk? Kami coba urai ternyata karena mengantuk atau lelah. Ini paling sering terjadi pada pengemudi bus angkutan wisata,” jelas Budi dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (23/2). Salah satu hak yang perlu disediakan bagi para pengemudi adalah ketersediaan tempat istirahat. Budi mengatakan bahwa pengelola wisata dapat menyediakan tempat istirahat yang layak bagi pengemudi, setidaknya bisa untuk tidur supaya begitu mereka tiba di tempat wisata dapat beristirahat selama penumpangnya berekreasi. “Tidak perlu terlalu mewah, yang penting ada tempat tidur dan kasurnya,” tambah Budi.