KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kredit bermasalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai memperlihatkan tanda-tanda perbaikan setelah beberapa waktu terakhir alami kenaikan. Hal ini disebut karena sejumlah bank lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor UMKM untuk menghindari kredit macet. Bank Indonesia (BI) mencatat non performing loan (NPL) atau kredit macet UMKM per Juni 2025 ada di level 4,41% setelah pada bulan sebelumnya atau Mei 2025 masih ada di level 4,49%. Walau demikian secara tahunan atau year on year (yoy) NPL UMKM memang masih terlihat tinggi, di periode sama tahun sebelumnya NPL UMKM berada di level 4,04%. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, faktor perbaikan NPL berasal dari perbaikan kualitas penyaluran kredit dari bank karena lebih selektif memilih UMKM yang punya arus kas baik.
Cegah Kredit Bermasalah, Ekonom: Perbankan Lebih Selektif Salurkan Kredit ke UMKM
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kredit bermasalah sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mulai memperlihatkan tanda-tanda perbaikan setelah beberapa waktu terakhir alami kenaikan. Hal ini disebut karena sejumlah bank lebih selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor UMKM untuk menghindari kredit macet. Bank Indonesia (BI) mencatat non performing loan (NPL) atau kredit macet UMKM per Juni 2025 ada di level 4,41% setelah pada bulan sebelumnya atau Mei 2025 masih ada di level 4,49%. Walau demikian secara tahunan atau year on year (yoy) NPL UMKM memang masih terlihat tinggi, di periode sama tahun sebelumnya NPL UMKM berada di level 4,04%. Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, faktor perbaikan NPL berasal dari perbaikan kualitas penyaluran kredit dari bank karena lebih selektif memilih UMKM yang punya arus kas baik.
TAG: