Cegah Laju Penurunan Produksi Jadi Strategi Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaga Kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sukses mencatatkan kinerja produksi yang kian baik memasuki tahun kedua pengelolaan Blok Rokan. 

Corporate Secretary PHR Rudi Ariffianto  mengungkapkan, pada tahun kedua operasional pasca transisi, produksi PHR WK Rokan rata-rata mencapai 164,99 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD). 

"PHR berhasil melakukan upaya melawan penurunan alamiah sumur di Blok Rokan bahkan menambah produksi dari sumur-sumur baru dan juga work over dan well service," kata Rudi kepada Kontan, Jumat (12/5). 


Baca Juga: Produksi Migas Lampaui Target, Pertamina Optimalkan Blok Rokan

Rudi melanjutkan, pada tahun 2022 PHR melakukan pengeboran 413 sumur baru. Dengan demikian, total pengeboran sejak alih kelola s.d. end year 2022 mencapai 660 sumur.

Tak sampai disitu, sejak alih kelola, PHR juga telah melakukan sekitar 27 ribu kegiatan optimisasi dan pemeliharaan sumur yang telah ada (eksisting). Di mana PHR juga melakukan peningkatan aktivitas 26 rig pemboran dan 52 rig untuk Work Over (WO) dan Well Services (WS).

"Di beberapa titik ditemukan sumur-sumur yang bisa memproduksi di atas ekspektasi," imbuh Rudi. 

Rudi mengungkapkan, selama ini PHR memprioritaskan sumur-sumur yang akan dilakukan pengeboran sehingga mendapatkan tambahan produksi dan termasuk juga melakukan kegiatan PoP (put on production).

Rudi menegaskan, sejumlah upaya tersebut menjadi faktor-faktor yang mendorong kinerja pada tahun 2022. Tercatat, PHR membukukan laba bersih sebesar US$ 1,752 miliar atau sekitar Rp 25,8 triliun. 

Perolehan laba tersebut 254,3% lebih tinggi dari target sebesar US$ 689 juta atau sekitar Rp 10,2 triliun.

Baca Juga: Jokowi Tekankan Pentingnya Digitalisasi untuk Tingkatkan Produktivitas Blok Rokan

Rudi menambahkan, ke depannya PHR akan terus melakukan eksplorasi dan pengeboran sumur dalam rangka mendukung upaya pemerintah mencapai target 1 juta barel per hari di tahun 2030. 

Salah satunya yakni dengan pengeboran perdana sumur eksplorasi dilakukan di awal tahun, sekaligus menandai kegiatan eksplorasi pertama kali sejak 10 tahun terakhir di Blok Rokan. 

"PHR juga berfokus pada pengembangan teknologi baru yaitu EOR maupun CEOR untuk melihat potensi Migas Non Konvensional (MNK) dan melanjutkan kegiatan-kegiatan seperti yang sudah dilakukan tahun lalu," pungkas Rudi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .