KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Libur panjang Natal dan Tahun Baru berpotensi menciptakan "panen kasus" virus corona baru. Untuk mencegahnya, protokol kesehatan 3M merupakan kewajiban dan bukan pilihan. Berangkat dari pengalaman pada masa libur panjang sebelumnya, peningkatan jumlah penambahan kasus virus corona terkonfirmasi akan terjadi sekitar dua pekan setelahnya. "Setiap periode libur panjang berlangsung, panen kasus pasti akan terjadi 10-14 hari setelahnya," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dikutip dari laman covid19.go.id
Satgas Penanganan Covid-19 menyarankan beberapa hal yang harus menjadi pelajaran untuk mengantisipasi kenaikan kasus virus corona selama libur panjang Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga: Satgas Covid-19 dorong masyarakat tetap disiplin terapkan protokol kesehatan Pertama, seluruh kepala daerah mengoptimalisasi penegakkan disiplin terhadap protokol kesehatan. "Lakukan ini tanpa pandang bulu kepada seluruh masyarakat," tegas Wiku. Pemerintah daerah harus berani dan tegas membubarkan kerumunan dan menerapkan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Masyarakat harus mengerti, di masa pandemi, penerapan 3M merupakan kewajiban dan bukan pilihan.
Kedua, masyarakat harus bijaksana dan sadar untuk meminimalisasi mobilitas. Sebab, mengacu hasil penelitiannya, Hakan Yilmazkuday menyarankan peningkatan intensitas untuk tetap di dalam rumah. Hasil penelitiannya menunjukkan, dengan mengurangi kunjungan ke area publik sebesar 1%, sudah bisa mengurangi puluhan kasus virus corona dan kematian akibat Covid-19 per minggu.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Peningkatan jumlah kasus positif corona menjadi pembelajaran serius "Temuan ini harusnya dapat memotivasi kita semua untuk mengambil pilihan bijak, yaitu tinggal di rumah dan menghindari keramaian," ungkap Wiku. Meskipun sulit, Wiku berharap, masyarakat sepenuhnya sadar bahwa pilihan untuk mengurangi kunjungan ke area publik untuk melindungi diri sendiri dan utamanya orang-orang terdekat.
Ketiga, ada beberapa alternatif kegiatan lainnya yang bisa masyarakat pilih dalam mengisi libur Natal dan Tahun Baru. Misalnya, virtual tour ke tempat-tempat wisata atau liburan di dekat rumah alias staycation. Pada prinsipnya, pilihan kegiatan tersebut memungkinkan masyarakat untuk berlibur tanpa menimbulkan kerumunan, yang tentunya meminimalisir potensi penularan virus corona.
Baca Juga: Tambahan kasus corona sangat tinggi, jadi alarm untuk disiplin jalankan protokol 3M "Meski demikian, dalam pelaksanaan kegiatan ini saya tetap ingatkan kepada masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," pesan Wiku. Data Satgas Penanganan Covid-19 memperlihatkan, libur panjang Idul Fitri berdampak pada peningkatan kasus positif sebesar 69% hingga 93% pada 28 Juni 2020.
Lalu, libur panjang HUT RI berefek atas penambahan kasus positif sebesar 58% sampai 118% pada pekan pertama hingga ketiga September 2020. Dan libur panjang akhir Oktober dan awal November berpengaruh terhadap kenaikan kasus positif sebesar 17%-22% pada 8-22 November 2020.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan