KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amuk pandemi Covid-19 nyatanya belum usai. Dunia kembali waspada dengan penyebaran varian baru Covid-19, yakni B.1.1.529 alias Omicron. Varian ini diketahui memulai penyebarannya di Afrika Selatan. Dosen Fakultas Kedokteran dan Dokter RS UNS Surakarta Tonang Dwi Heriyanto mengungkapkan, penyebaran dari varian Covid-19 memang mesti diwaspadai. Jangan sampai jumlah kasus melonjak tinggi dan fasilitas kesehatan (faskes) tidak sanggup untuk menampung. Jika faskes kewalahan dan penderita terpaksa bertahan di rumah saja, maka risikonya menjadi besar. Artinya, kesiapan faskes menjadi faktor penting. Setidaknya, kalau pun kemudian ada lonjakan kasus, faskes masih sanggup menampung serta bisa mengisolasi untuk menghambat penyebaran.
Cegah penyebaran varian Omicron, begini catatan dari praktisi kesehatan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Amuk pandemi Covid-19 nyatanya belum usai. Dunia kembali waspada dengan penyebaran varian baru Covid-19, yakni B.1.1.529 alias Omicron. Varian ini diketahui memulai penyebarannya di Afrika Selatan. Dosen Fakultas Kedokteran dan Dokter RS UNS Surakarta Tonang Dwi Heriyanto mengungkapkan, penyebaran dari varian Covid-19 memang mesti diwaspadai. Jangan sampai jumlah kasus melonjak tinggi dan fasilitas kesehatan (faskes) tidak sanggup untuk menampung. Jika faskes kewalahan dan penderita terpaksa bertahan di rumah saja, maka risikonya menjadi besar. Artinya, kesiapan faskes menjadi faktor penting. Setidaknya, kalau pun kemudian ada lonjakan kasus, faskes masih sanggup menampung serta bisa mengisolasi untuk menghambat penyebaran.