KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mempercepat migrasi kartu debit dan kartu kredit dari magnetic stripe menjadi cip. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pembobolan uang nasabah dengan metode skimming pada pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang selama ini menggunakan magnetic stripe. Skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan menyalin informasi yang terdapat pada magnetic stripe (strip magnetic) pada dua jenis kartu tersebut secara ilegal. Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, bahwa BRI membutuhkan waktu untuk memasang teknologi cip, karena ada biaya yang harus dialokasikan perusahaan agar tidak membebani para nasabahnya. Setidaknya ada total sekitar 52 juta kartu yang perlu dimigrasi.
Cegah skimming, BRI gelontorkan Rp 312 miliar untuk migrasi kartu cip
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) akan mempercepat migrasi kartu debit dan kartu kredit dari magnetic stripe menjadi cip. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya pembobolan uang nasabah dengan metode skimming pada pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang selama ini menggunakan magnetic stripe. Skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan menyalin informasi yang terdapat pada magnetic stripe (strip magnetic) pada dua jenis kartu tersebut secara ilegal. Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, bahwa BRI membutuhkan waktu untuk memasang teknologi cip, karena ada biaya yang harus dialokasikan perusahaan agar tidak membebani para nasabahnya. Setidaknya ada total sekitar 52 juta kartu yang perlu dimigrasi.