Cegah varian omicron, masyarakat diminta tetap disiplin protokol kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Varian baru Covid-19, omicron menjadi ancaman baru. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Wiku mengatakan, setiap lapisan masyarakat harus bersiaga mengerahkan seluruh upaya untuk mencegah dan mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19. Lalu, kepada seluruh pemerintah daerah (pemda) dimohon untuk memonitor penerapan protokol kesehatan dan cakupan vaksinasi di daerah nya masing-masing dan juga daerah sekitarnya.

Wiku mengingatkan, kondisi kasus Covid-19 yang saat ini cukup terkendali bukanlah alasan untuk mengabaikan protokol kesehatan.


“Masyarakat harus mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus di tengah mobilitas yang terus meningkat dan ancaman varian baru omicron dengan menerapkan protokol kesehatan yang jauh lebih disiplin dari sebelumnya,” ujar Wiku dikutip dari Youtube BNPB Indonesia, Minggu (5/12).

Baca Juga: India melaporkan kematian COVID-19 tertinggi sejak Juli 2021

Wiku menyatakan, penerapan protokol kesehatan adalah cara utama untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar dari penularan Covid-19. Perlindungan dengan vaksin juga menjadi hal yang sangat penting karena semakin banyak orang divaksin maka akan semakin terlindungi.

“Vaksinasi juga mencegah timbulnya gejala berat bagi mereka yang tertular Covid-19,” ucap Wiku.

Sebagai informasi, melansir data Satgas Covid-19, hingga Sabtu (4/12) ada tambahan 246 kasus baru yang terinfeksi Corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 4.257.489 kasus positif Corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 314 orang sehingga menjadi sebanyak 4.105.994 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 5 orang menjadi sebanyak 143.863 orang.

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Baca Juga: Nyatakan Omicron sebagai variant of concern, seperti ini rekomendasi WHO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat