Cek 5 Makanan & Minuman Penurun Asam Urat, Bisa Redakan Nyeri Sendi



MAKANAN PENURUN ASAM URAT - Apa itu asam urat? Melansir laman Kemkes.go.id, asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada sendi mana pun, seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.

Penyakit asam urat dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Umumnya, penyakit asam urat dapat lebih mudah menyerang pria, khususnya mereka yang berusia di atas 30 tahun.

Pada wanita, penyakit asam urat ini dapat muncul setelah terkena menopause. Rasa sakit yang dialami pengidap asam urat dapat berlangsung selama rentang waktu 3-10 hari, dengan perkembangan gejala yang begitu cepat dalam beberapa jam pertama.


Sering kali orang salah kaprah dan menyamakan penyakit asam urat dengan rematik. Padahal, rematik adalah istilah yang menggambarkan rasa sakit pada persendian atau otot yang mengalami peradangan.

Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam darah seseorang, antara lain:

Baca Juga: Kenali Gejala dan Penyebab Asam Urat Tinggi pada Anak dan Remaja

· Memiliki keluarga yang mengidap asam urat.

· Baru saja mengalami cedera atau pembedahan.

· Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).

· Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.

· Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.

Baca Juga: Catat 7 Manfaat Minum Air Putih Untuk Kesehatan Jika Dikonsumsi Dengan Benar

Makanan penurun asam urat

Anda perlu menghindari makanan dan minuman yang mengandung banyak purin. Mulai dari alkohol, seafood, daging, dan lain sebagainya. Bukan tanpa alasan, makanan dan minuman tersebut bisa semakin menambah jumlah asam urat dalam tubuh.

Di bawah ini, Anda bisa menemukan beberapa jenis makanan dan minuman yang bisa Anda jadikan pilihan untuk mengobati asam urat. Jangan lupa untuk membicarakannya dulu ke dokter, ya. Terlebih bagi Anda yang memiliki kondisi kesehatan khusus.

Air Putih

Anda tidak perlu bingung memikirkan cara menurunkan asam urat karena minum air putih merupakan salah satunya. Mengutip Health Central (healthcentral.com), cobalah untuk minum 10-12 gelas air putih per hari. Dengan begitu, risiko radang sendi dapat Anda hindari.

Baca Juga: Mudah dibuat sendiri! Ini teh yang bikin asam urat kandas

Sayur

Sayur termasuk salah satu makanan penurun asam urat. Namun, ada beberapa jenis sayur yang sebaiknya Anda hindari karena mengandung banyak purin. Jenis sayuran yang dimaksud adalah kembang kol, jamur, asparagus, dan bayam.

Produk Olahan Susu

Cara menurunkan asam urat berikutnya adalah dengan rutin mengonsumsi produk olahan susu. Jenis makanan itu bisa Anda jadikan sumber protein mengganti daging atau seafood karena perlu Anda hindari. Pilihlah keju, yogurt, atau produk olahan susu lain yang berlabel rendah lemak, ya.

Minyak Zaitun

Memiliki jenis minyak yang tepat untuk Anda konsumsi termasuk salah satu cara mengobati asam urat. Health Central mengatakan bahwa minyak zaitun merupakan jenis minyak yang bisa meredakan inflamasi. Artinya, mengonsumsi jenis minyak itu bisa meredakan radang sendi yang Anda rasakan.

Baca Juga: 4 Efek samping lidah buaya ini perlu Anda perhatikan

Buah

Selanjutnya, Anda bisa memilih buah sebagai makanan penurun asam urat. Kebanyakan jenis buah cocok Anda konsumsi kapan saja. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa buah ceri adalah salah satu jenis buah yang cukup efektif dijadikan obat asam urat.

Dari beberapa pilihan makanan yang sudah disebutkan, adakah jenis makanan yang jadi favorit Anda? Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jangan lupa untuk mengonsultasikan jenis makanan yang Anda konsumsi sehari-hari kepada dokter, ya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie