KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks IDX Value30 kedatangan enam anggota baru hingga periode Januari 2024. Meski begitu, indeks kumpulan saham dengan valuasi murah ini masih mengalami tekanan sepanjang 2023 ini. 

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) harus terdepak dari indeks ini. 

Keenam saham itu harus rela posisinya direnggut oleh PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Jaya Konstruksi Tbk (JKON), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dan PT PP Tbk (PTPP). 

Lapkeu GoTo 2024: Pendapatan Naik, Beban Turun, Rugi Turun 94%

Sesuai dengan nama indeksnya, saham-saham pendatang baru itu memiliki valuasi yang atraktif. Ada yang memang lebih murah dibandingkan dengan peers atau jika dibandingkan dengan rata-rata valuasi 5 tahun terakhir. 

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham IDX Value 30 yang Layak Dikoleksi

Namun dari keenam pendapatan baru tersebut, Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian menilai ada tiga saham yang menarik secara valuasi, yakni MPMX, PTPP dan HRUM. 

Dengan menggunakan Price Earning Ratio (PER) annualized saham MPXM diperdagangkan sebesar 8,36 kali, PTPP sebesar 19,5 kali dan 4,79 kali. Menurutnya valuasi ketiga saham itu masih lebih murah dibanding dengan pesaingnya. 

"Dengan menggunakan PER annualized saham MPMX, PTPP dan HRUM masih lebih rendah dibandingkan saham peers masing-masing emiten," ujar Ayu saat kepada Kontan, Selasa (8/8). 

Tim Riset Mega Capital Sekuritas menjabarkan secara valuasi, ESSA, JKON, MPMX, PNBN dan PTPP memiliki valuasi yang tergolong murah karena di bawah rata-rata selama lima tahun dan pesaingnya. 

"Sedangkan HRUM walaupun PE masih di bawah rata-rata selama lima tahun, tapi jika dibandingkan pesaingnya valuasi HRUM cenderung lebih mahal," jelasnya dalam jawaban tertulis. 

Baca Juga: Sektor Energi dan Komoditas Setir IDX Value 30, Ini Saham yang Masih Layak Dikoleksi

Rekomendasi Saham

Jika menilik kinerja pergerakan indeks, IDX Value30 sudah anjlok 5,31% hingga penutupan Selasa (8/8). Penurunan itu, tak lain tak bukan disebabkan oleh runtuhnya saham-saham komoditas. 

Kendati begitu, di tengah tekanan yang terjadi di beberapa penghuni indeks IDX Value30, investor bisa menerapkan strategi untuk cicil beli untuk beberapa sektor. Seperti ke sektor paper & pulp dan energi. 

Martha Christina, Head of investment Information Mirae Asset Sekuritas menyarankan untuk melakukan akumulasi, investor harus lebih selektif kepada saham-saham yang bisa memberikan pertumbuhan positif. 

"Untuk yang berbasis komoditas, bisa cicil beli, jika sudah ada perbaikan yang konsisten di harga komoditas," kata dia. 

Dari penghuni indeks IDX Value 30 ini, Martha menyebut saham ASII dan INDF masih menjanjikan di tahun ini. Di sektor komoditas, ia merekomendasikan UNTR dan HRUM. 

Baca Juga: Kinerja IDX Growth 30 Lebih Baik Daripada IHSG, Intip Rekomendasi Berikut

Sementara Mega Capital Sekuritas memilih emiten pulp and paper, INKP dan TKIM sebagai salah pilihan di indeks ini. Ini mengingat harga komoditas pulp mengalami kenaikan sejak Juni 2023. 

Secara valuasi PE INKP berada di level 4,28 kali, yang lebih rendah dari rata-rata lima tahun terakhir di 7,65 kali. Begitu pun dengan TKIM yang saat ini, PE-nya di level 3,7 kali atau di bawah rata-rata lima tahun terakhir sebesar 9,9 kali. 

Selain sektor kertas, investor juga bisa melirik sektor energi. Dari sektor ini, investor bisa melirik MDEC dengan PE sebesar 3,48 kali yang lebih murah dari rata-rata lima tahun terakhir di 9,02 kali. 

Dalam hitungan Mega Sekuritas Capital target harga INKP ada di Rp 10.000 dengan batas stop loss di Rp 9.000. Target harga TKIM di Rp 7.500 dengan stop loss Rp 6.950. MEDC dengan target di Rp 1.140 dan stop loss Rp 1.045. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati