JAKARTA. Meski Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang selalu menjadi acuan bursa regional kembali mencetak rekor, hal itu belum tentu terjadi di bursa saham Indonesia. Bentran Raynaldi, kepala riset eTrading Securities menghitung, pada perdagangan hari ini (13/3) Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan mengalami penurunan. “Hal ini terlihat dari sinyal penurunan dan indeks akan bergerak di rentang 4.820-4.950,” prediksinya. Dengan kondisi ini, ia merekomendasikan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain
BBRI,
BDMN, dan
MSKY.
Berbeda dengan Betrand, analis Indo premier Securities, Muhammad Wafi malah memperkirakan IHSG akan bergerak
mixed. "Kecenderungannya bergerak menguat dengan
support 4.825 dan
resist 4.950," ujarnya. Adapun saham-saham yang ia jagokan adalah:
SMRA (2.450) Rekomendasi:
Spec BUY ---Harga masih
rally di jalur
uptrend dengan volume. Spec
BUY selama harga berada di atas 2.375 dengan resist terdekat di 2.525 kemudian 2.650.
Cut loss jika harga break & close di bawah 2.325.
BJTM (465) Rekomendasi:
Spec Buy ---Harga berusaha mendekati resist all time high-nya di 470-480. Jika mampu menembus level ini maka berpotensi menguat hingga level 510.
Level entry pada
support 450.
Cut loss jika
closing di bawah 440.
BMTR (2.475) Rekomendasi:
BUY --- Peluang menguat masih terbuka. Target harga 2.600. Support 2.400,
cut loss jika
closing di bawah 4.275.
Sedangkan analis Asjaya Indosurya Securities, Dimas Adrianto melihat, sentimen negatif dari global dan regional diperkirakan akan menjadi penghambat pergerakan IHSG hari ini. "Tapi kami juga melihat masih ada potensi menguat beberapa saham berkapitalisasi besar yang tentunya akan menjadi penopang penguatan indeks. IHSG kami perkirakan akan bergerak
mixed cenderung melemah pada rentang
support 4.825 dan
resistance 4.900," ungkap Dimas. Katalis yang bermain lebih banyak dari kondisi eksternal. Misalnya, beberapa data ekonomi yang dirilis menunjukkan perlambatan perekonomian di China dan Eropa. Menurut Dimas, beberapa data yang akan dirilis di AS juga akan menentukan keberhasilan program pelonggaran fiskal di AS. Selain itu, pertemuan parlemen di AS yang membahas proposal pemotongan anggaran juga menjadi perhatian pasar. Atas perhitungan itu, Dimas merekomendasikan saham yang layak diperhatikan antara lain
BBRM,
MAPI,
MDRN,
MIDI,
MTLA dan
BBNI. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: