KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga turut menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) milik mereka. Berdasarkan riset Bank Indonesia, suku bunga acuan KPR terendah ada di angka 10,10% dan tertinggi 13,95%. BNI sendiri memiliki suku bunga acuan KPR sebesar 10,50%. Menurut Wakil Direktur BNI Herry Sidharta, saat ini suku bunga KPR BNI di program di angka 7,10%. Dia juga mengatakan, belum ada rencana untuk menurunkan bunga lagi di akhir tahun. “Sebelumnya suku bunga KPR 8,75% sekarang diturunkan menjadi 7,10%,” ujar Herry Sidharta kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11). Suku bunga saat ini dirasa sudah cukup baik untuk mencapai target akhir tahun KPR BNI. Sayang Herry enggan berbicara terkait target KPR dari BNI. Sebagai informasi, KPR BNI per kuartal III 2017 telah tersalurkan sebesar Rp 36,05 triliun atau turun tipis 0,8% bilang dibadingkan dengan kuarta III 2016 sebesar Rp 36,34 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cek, BNI tebar program suku bunga KPR 7,1%
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga turut menurunkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) milik mereka. Berdasarkan riset Bank Indonesia, suku bunga acuan KPR terendah ada di angka 10,10% dan tertinggi 13,95%. BNI sendiri memiliki suku bunga acuan KPR sebesar 10,50%. Menurut Wakil Direktur BNI Herry Sidharta, saat ini suku bunga KPR BNI di program di angka 7,10%. Dia juga mengatakan, belum ada rencana untuk menurunkan bunga lagi di akhir tahun. “Sebelumnya suku bunga KPR 8,75% sekarang diturunkan menjadi 7,10%,” ujar Herry Sidharta kepada Kontan.co.id, Selasa (14/11). Suku bunga saat ini dirasa sudah cukup baik untuk mencapai target akhir tahun KPR BNI. Sayang Herry enggan berbicara terkait target KPR dari BNI. Sebagai informasi, KPR BNI per kuartal III 2017 telah tersalurkan sebesar Rp 36,05 triliun atau turun tipis 0,8% bilang dibadingkan dengan kuarta III 2016 sebesar Rp 36,34 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News