KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memulai pekan ini dari posisi 7.311,90. Pada akhir pekan lalu, Jumat (1/3) IHSG turun tipis 0,06%. Namun jika diakumulasi sepanjang pekan, IHSG naik 0,23%. Research Team Stocknow.id menyoroti sejumlah informasi yang layak dicermati, terutama dari data ekonomi yang rilis pekan lalu. Dari dalam negeri, tingkat inflasi tahunan di Indonesia meningkat menjadi 2,75% di Februari 2024 dari 2,57% di bulan sebelumnya, di atas ekspektasi 2,6%. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur S&P Global Indonesia turun tipis menjadi 52,7 pada Februari 2024 dari puncak lima bulan di bulan Januari sebesar 52,9. Sedangkan dari faktor eksternal katalis dominan ada dari China dan Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham CPIN, MAPI, MEDC, BREN, BBTN, ADRO untuk Senin (4/3) Dari China, data PMI Manufaktur NBS resmi turun tipis menjadi 49,1 pada Februari 2024 dari 49,2 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan perkiraan pasar. Sedangkan dari AS dari sejumlah sentimen, di antaranya ekonomi Negeri Paman Sam itu berekspansi 3,2% secara tahunan pada Triwulan-IV 2023, sedikit di bawah 3,3% pada perkiraan sebelumnya. Kemudian, harga PCE inti di AS yang tidak termasuk makanan dan energi naik 0,4% dari bulan sebelumnya pada Januari 2024. Terbesar sejak Februari 2023 dan sejalan dengan ekspektasi pasar. PMI Manufaktur ISM di Amerika Serikat turun menjadi 47,8 pada Februari 2024 dari 49,1 pada bulan sebelumnya. Hasil itu jauh di bawah ekspektasi pasar 49,5. "Menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur selama 16 periode berturut-turut, menghapus harapan sebelumnya akan adanya daya tarik baru di sektor ini," terang riset Stocknow.id yang disiarkan Minggu (3/3). Beranjak pada perdagangan pekan ini, Research Team Stocknow.id memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan melemah terbatas. Tim Analis Stocknow.id memprediksi IHSG akan menguji level classic support pada 7.247 dan resistancenya di level 7.371. Ada sejumlah sentimen yang akan mempengaruhi IHSG pada minggu ini, sembari menunggu Fed Chair Powell Speak pada 6 Maret 2024 mendatang. Para investor masih mewaspadai suku bunga acuan AS akan bertahan lama di level 5,5%, sehingga menjadi pemberat makro ekonomi di seluruh negara termasuk Indonesia yang akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya hingga AS menurunkan rate-nya. Kemudian, Data JOLTs Job Openings dari negara Paman Sam ini prediksi para analis akan berkurang. "Tentunya dengan sentimen seperti ini, para investor akan mencermati pelemahan ekonomi AS menjelang pengumuman suku bunga," terang rilis Stocknow.id. Sedangkan dari segi teknikal, IHSG membentuk sebuah candle dragonfly doji yang mengindikasikan tekanan beli yang sangat besar sehingga pergerakan IHSG menyisakan lower shadow yang dalam. Hal tersebut dapat menjadi indikasi bagi pergerakan IHSG untuk menguat pada minggu ini.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas untuk Perdagangan Senin (4/3) Berikut rekomendasi saham yang bisa dipertimbangkan sebagai pilihan swing trade pada pekan ini (4 Maret - 8 Maret 2024): 1. PT Barito Pacific Tbk (
BRPT) Analisa: Candlestick Bullish diatas MA 5. Volume Break MA 20. MACD membentuk Bullish Divergance. Big Accum sepekan lalu senilai Rp 56 M. Rekomendasi: Buy di area Rp 1.005 Target harga 1: Rp 1.030 Target harga 2: Rp 1.070 Stoploss: Rp 975. 2. PT Mitra Adiperkasa Tbk (
MAPI) Analisa: Candle Bullish diatas MA 50. MACD berpotensi Goldencross. Candle membentuk Long Day yang mengindikasikan Strong Buyer. Rekomendasi: Buy di area Rp 1.970 Target harga 1: Rp 2.030 Target harga 2: Rp 2.050 Stoploss: Rp 1.910. 3. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) Analisa: Candle Bullish diatas MA 50. Volume break MA 20. Candlestick Break Resistance 1.300. MACD masih bergerak Bullish. Rekomendasi: Buy di area Rp 1.320 Target harga 1: Rp 1.350 Target harga 2: Rp 1.390 Stoploss: Rp 1.275.
Baca Juga: Founder WH-Project Rekomendasikan Buy BISI, MARK, HRUM, dan CTRA untuk Senin (4/3) 4. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (
SMLE) Analisa: Minor Trend Bullish. Volume stabil diatas MA 20. Big Accum pada 1 Maret 2024 senilai Rp 11,4 miliar.
Rekomendasi: Buy di area Rp 262 Target harga 1: Rp 270 Target harga 2:Rp 294 Stoploss: Rp 252.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi