KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Internasional Tbk (
ASII) mencatatkan kinerja yang solid di kuartal II/2021. ASII melaporkan kenaikan laba bersih 36,9% secara quarter on quarter (qoq) menjadi Rp 5,1 triliun di kuartal II 2021 dari Rp 3,7 triliun di kuartal sebelumnya. Kenaikan pada laba bersih ini, menurut analis BRI Danareksa Stefanus Darmagiri dalam risetnya yang dirilis 30 Juli 2021, karena laba yang kuat di divisi otomotif, pertambangan, jasa keuangan, dan agribisnis. Divisi otomotif ASII mencatatkan pertumbuhan laba sebanyak 30,9% secara qoq menjadi Rp 1,8 triliun di kuartal II 2021. Ini berkat volume penjualan mobil yang lebih tinggi, dan peningkatan margin EBIT otomotif sebesar 1,6% di kuartal II/2021. Menurut Stefanus, permintaan mobil yang kuat dan diskon mobil yang lebih rendah juga mendukung pertumbuhan pendapatan dari divisi otomotif.
Baca Juga: Pendapatan tumbuh 19,6% di semester I-2021, begini rekomendasi saham Astra (ASII) Divisi pertambangan pertumbuhan mencatatkan pendapatan sebanyak 46,4% secara qoq di kuartal II 2021. Kemudian, jasa keuangan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebanyak 16,6% secara qoq, dan terakhir agribisnis mencatatkan kenaikan 200,8% pendapatan secara qoq. Di semester II/2021, manajemen ASII akan tetap berhati-hati pada kinerja bisnisnya, karena jumlah kasus Covid-19 yang tinggi dapat mengurangi kepercayaan konsumen. Meskipun demikian, Stefanus mempertahankan estimasi penjualan mobil ASII di tahun 2021, sebanyak 780.000 unit, atau naik 46,5% secara yoy. Walaupun PPKM tetap berlaku, Stefanus juga memprediksi, volume penjualan mobil (grosir) tetap stabil pada Juli 2021, karena manufaktur mobil dianggap sebagai industri yang berorientasi ekspor. Sehingga diizinkan untuk tetap beroperasi dengan menjalankan protokol kesehatan yang lebih ketat selama masa PPKM. Di tahun ini, Stefanus memperkirakan laba bersih ASII akan naik 6,2% menjadi Rp 17,16 triliun. Sedangkan pendapatan ASII diperkirakan naik 22,53% menjadi Rp 214 triliun. Sementara, analis Ciptadana Sekuritas Arief Budiman memperkirakan volume penjualan mobil dan motor akan tetap kuat di semester II/2021 didukung relaksasi pajak penjualan barang mewah (PPnBM) dan harga komoditas yang tinggi. Arief memprediksi pendapatan ASII di tahun ini dapat mencapai Rp 203 triliun atau naik 16,28% secara yoy. Sedangkan laba bersih diperkirakan sebesar Rp 18,3 triliun – Rp 20,9 triliun, atau naik 14%-19% secara yoy.
Stefanus merekomendasikan beli ASII dengan target harga Rp 7.500 per saham. Arief juga merekomendasikan beli saham ASII dengan target harga Rp 6.600 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat