KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) akan memulai perdagangan di posisi 7.694,66. Level ini diraih usai IHSG ditutup melemah 0,28% atau 21,88 poin pada perdagangan Jumat (25/10). Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartant melihat tekanan pada IHSG datang dari sektor perbankan, dan ditambah parah dengan
net sell asing yang besar. Ia mengatakan IHSG mengalami tren yang masih
sideways, namun arahnya melemah. Estimasi target pelemahan bisa mencapai
demand zone pada 7.420 – 7.480. Kondisi ini berdekatan dengan siklus IHSG yang melemah di bulan November.
"Jadi bisa dikatakan bahwa pelemahan beberapa hari terakhir mencerminkan kondisi IHSG yang akan terjadi di bulan November," tulis William dalam risetnya, Senin (28/10). Secara teknikal, IHSG mengkonfirmasi kegagalan menembus level 7/800 sebagai resistance, terbentuk pola
inverted cup and handle dengan
neckline pada 7.420. Artinya IHSG berpotensi mengalami
downtrend jika level 7.420 ditembus turun. Namun sebelum penembusan ini, diperkirakan pergerakan IHSG berakhir
sideways. Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham ADMR, SMRA, MAPI, MBMA, BRMS, & BBNI untuk Hari Ini (27/10) "Kami memproyeksikan hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah dalam range 7.680 – 7.714," ujarnya. Berikut beberapa saham yang direkomendasikan secara teknikal untuk hari ini, meliputi:
1. PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) Penguatan konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk
trend following. - Rekomendasi: Buy
- Support: Rp 950
- Resistance: Posisi all time high
2. PT Timah Tbk (TINS) Potensi melemah terindikasi dari harga yang menurun di bawah indikator MA20.
- Rekomendasi: Wait and see
- Support: Rp 1.255
- Resistance: Rp 1.415
3. PT Petrosea Tbk (PTRO) Penguatan konsisten di atas MA5 dan MA20 untuk
trend following. - Rekomendasi: Buy
- Support: Rp 16.500
- Resistance: Posisi all time high
4. PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) Pergerakan harga membentuk demand zone pada area 248 – 268.
- Rekomendasi: Buy
- Support: Rp 248
- Resistance: Rp 268
Tonton: Luhut Berbagi Pengalaman Tangani Krisis di Retret Menteri Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari