KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) menutup akhir pekan lalu dengan anjlok 162,38 poin atau 2,05% ke posisi 7.743 pada Jumat (20/9). Meski terjun, Founder WH-Project William Hartanto menilai IHSG pada dasarnya masih dalam tren
bullish. Hanya saja, tren kenaikan IHSG terpaksa patah karena terseret anjloknya saham PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN). Saham big caps tersebut mengalami auto rejection bawah usai gagal masuk ke indeks prestisius Financial Times Stock Exchange (FTSE) karena masalah free float. Sejalan dengan itu, sejumlah saham milik taipan Prajogo Pangestu juga ikut merosot.
"Akankah ini menjadi sinyal akhir penguatan dari IHSG? Jika bicara dari grafik pergerakan IHSG sendiri, memang bisa dikatakan seperti itu. Namun ini dikarenakan efek bobot dari BREN yang terlalu besar saja," kata William dalam risetnya, Senin (23/9). Dus, ada kemungkinan pada awal pekan ini IHSG lanjut melemah atau mixed, karena masih adanya kepanikan dari pelemahan BREN. "Namun kabar baiknya, karena ini hanya tekanan dari BREN dan saham-saham Prajogo Pangestu saja, maka saham-saham lain malah memiliki peluang menguat," imbuh William. Pelaku pasar akan mulai mencari saham lain yang berpotensi menguat dan memiliki kelayakan untuk dibeli dengan tingkat risiko yang lebih minim. Lagipula, posisi beli bersih (net buy) investor asing masih mencapai Rp 687,12 miliar di pasar reguler pada akhir pekan lalu.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten yang Jaring Sumber Pendapatan Baru Pada saat yang sama, nilai transaksi mencapai Rp 20,1 triliun. "Foreign flow positif namun terlihat ada pengurangan, ini berarti fase reakumulasi asing dimulai pada sektor baru," tambah William. Secara teknikal, pergerakan IHSG masih dalam kondisi
strong uptrend, terindikasi dari posisi
candlestick yang terus menguat di atas MA5 dan MA20. Sudah ada pembentukan resistance pada 7.900. Pada awal pekan ini diperkirakan akan terjadi pengujian support 7.700 yang mana juga merupakan support MA20. William memproyeksikan hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed pada rentang 7.700 – 7.830. Berikut rekomendasi saham pilihan yang secara teknikal menarik dicermati untuk perdagangan Senin (23/9): 1. PT Ciputra Development Tbk (
CTRA)
- Analisa: Pergerakan harga membentuk demand zone pada area 1.280 – 1.380.
- Rekomendasi: buy
- Support: Rp 1.280
- Resistance: Rp 1.380.
2. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (
TLKM)
- Analisa: Pergerakan harga membentuk pola cup and handle dengan neckline pada 3.150 (pola belum terkonfirmasi).
- Rekomendasi: buy
- Support: Rp 3.000
- Resistance: Rp 3.150; Rp 3.300.
3. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL)
- Analisa: Pembentukan support 645 dan sudah berhasil ditahan sebulan ini
- Rekomendasi: buy
- Support: Rp 645
- Resistance: Rp 700.
4. PT Siloam International Hospitals Tbk (
SILO)
- Analisa: Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20.
- Rekomendasi: buy
- Support: Rp 3.020
- Resistance: Rp 3.300.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari