Cek Rekomendasi Saham Emiten yang Bakal Lepas Saham Hasil Buyback



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten berencana untuk melakukan pengalihan saham hasil pembelian kembali alias buyback. Teranyar, ada PT Ifishdeco Tbk (ISFH) yang mengumumkan akan melepas saham treasurinya.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), IFSH mengumumkan akan mengalihkan 1 juta saham melalui penjualan di BEI. Ini setara dengan 0,05% dari total saham yang ditempatkan dan disetor. 

Baca Juga: Kinerja Avia Avian (AVIA) Positif pada 2023, Cermati Rekomendasi Sahamnya


Adapun saham yang dialihkan merupakan hasil saham buyback IFSH sebesar 202.022.400 saham setelah dikurangi jumlah saham pelaksanaan Management and Employee Stock Ownership Program (MESOP). 

Tak sendirian, PT Indosat Tbk (ISAT) juga berencana untuk menjual saham hasil buyback sebesar 20.900 saham. Nilai tersebut setara dengan 0,0003% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh. 

Dalam aksi korporasi ini, ISAT atau Indosat Ooredoo Hutchison menunjuk PT Mandiri Sekuritas untuk menjual saham hasil buyback itu. Waktu pelaksanaan pengalihan saham ini paling cepat 14 hari sejak 27 Februari 2024. 

 
ISAT Chart by TradingView

Baca Juga: Nokia dan Indosat Ooredoo Hutchison Kembangkan Talenta Digital Indonesia

ISAT menetapkan tanggal dimulainya penjualan saham hasil buyback pada 12 Maret 2024 dan batas waktu berakhirnya periode penjualan pada 24 Januari 2028. Adapun harga minimal penjualan hasil buyback adalah Rp 5.850.

"Dana hasil pengalihan saham buyback ini akan digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan," kata Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Kemudian, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) juga berencana untuk menjual saham hasil buyback sebanyak 38.908.000 saham atau setara dengan 0,62% dari total jumlah yang ditempatkan dan disetor penuh. 

Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) Bukukan Laba Rp 333 Miliar pada 2023

Emiten pelat merah, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) juga akan melakukan pengalihan saham hasil buybcak. Bahkan, PTPP melakukan perpanjangan waktu untuk memulai penjualan saham treasuri ini. 

Awalnya, PTPP berencana untuk menjual saham hasil buyback di Bursa pada 9 Oktober 2023–31 Desember 2023. Namun, PTPP akan melakukan penjualan pada 8 Maret 2024–8 September 2024 dengan menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas 

Kemudian ada PT Trisula Textile Industries Tbk (BELL) yang sedang melakukan penjualan saham di bursa. BELL melepas 20.765.800 saham dengan harga minimal Rp 97 per saham sejak 21 Februari 2024. 

Baca Juga: Trisula Textile (BELL) Berencana Tambah 12 Outlet pada Tahun Ini

Investment Consultant Reliance Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan kalau harga yang ditawarkan lebih rendah dari pasar bisa jadi menjadi daya tarik bagi investor. 

Ambil contoh, rencana buyback ISAT, Reza bilang ketika ISAT kembali ke publik bisa jadi investor akan menerima karena likuiditasnya tergolong baik atau likuid dan memiliki kinerja yang baik. 

"Bisa saja, investor akan ambil tetapi, bisa jadi juga akan melepas kembali di harga pasar saat ini di kisaran Rp 11.000 sehingga rawan mengalami penurunan harga," kata dia kepada Kontan.co.id kemarin. 

Secara teknikal Reza mencermati penguatan ISAT yang terjadi mulai terbatas pasca mengalami tren kenaikan sejak 21 Februari 2024. Sementara itu, dia merekomendasikan hold ISAT dengan target harga di Rp 12.000.

Kemudian Reliance Sekuritas juga merekomendasikan hold ROTI dengan target harga di Rp 1.350. Reza juga merekomendasikan beli BELL dengan target harga di Rp 86 per saham 

Baca Juga: BUMN Karya Panen Proyek IKN, PTPP Peroleh Kontrak Paling Besar, ADHI di Posisi Kedua

Reza turut merekomendasikan beli PTPP dengan target di Rp 535 per saham. Namun dia mengingatkan meski kinerja PTPP masih baik, tetapi emiten pelat merah ini masih diselimuti sentimen negatif dari sektor BUMN Karya lainnya. 

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas secara jangka pendek menyarankan take profit untuk ISAT dan ROTI. Dia juga merekomendasikan accumulate PTPP dengan target di Rp 535. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto