KONTAN.CO.ID - JAKARTA.PT Indosat Tbk (
ISAT) bakal membagikan dividen sebesar Rp 2,16 triliun dari buku tahun 2023. Hal itu sesuai dengan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2023 pada tanggal 21 Mei 2024. Pembagian dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2023 ini setara dengan Rp268,4 per saham kepada para pemegang saham. Asal tahu saja, ISAT mencatatkan pendapatan sebesar Rp51,22 triliun di tahun 2023. Pendapatan ini naik 9,67% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp46,7 triliun. Namun, laba bersih ISAT turun 4,59% menjadi Rp4,5 triliun sepanjang 2023, dari sebelumnya Rp4,72 triliun di 2022
Pembagian dividen tahun buku 2023 ini adalah setara dengan sekitar 48% dari laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023. Dividen akan dibayarkan paling lambat 30 hari setelah diumumkannya ringkasan risalah Rapat. “Sisa laba bersih tahun buku 2023 sebesar Rp 2,34 triliun akan dialokasikan oleh Perseroan ke laba ditahan,” ujar SVP Head of Corporate Communication ISAT Steve Saerang dalam konferensi pers RUPST ISAT, Selasa (21/5).
Baca Juga: Indosat (ISAT) Bagi Dividen Rp 2,16 Triliun dari Laba Tahun 2023 Analis RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi mengatakan, saat ini pergerakan saham ISAT ada di level support Rp 10.000 per saham dan resistance Rp 10.800 per saham. “Limited downside untuk test support MA200 sebelum kembali rebound dan menguji resistance garis MA20. Stochastic ada di level 15 dan MACD Histo -37,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (21/5). Wafi pun merekomendasikan buy on weakness untuk ISAT dengan target harga di Rp 10.800 per saham. Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto melihat, pergerakan saham ISAT tengah dalam tren menurun menuju support pada level Rp 10.225 per saham. “Pergerakan harga membentuk pola descending triangle. Resistance ada di level Rp 10.600 per saham,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (21/5).
William pun merekomendasikan buy on weakness untuk ISAT dengan target harga Rp 10.600 - Rp 11 500 per saham. Investor bisa lakukan stop loss jika harga menurun di bawah Rp 10.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari