Cek Rekomendasi Saham Jasa Marga (JSMR) dari Ciptadana Sekuritas



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek pertumbuhan kinerja PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dinilai positif. Berlanjutnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah baru menjadi salah satu motornya.

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Muhammad Gibran mengatakan, Presiden Joko Widodo akan menyerahkan sebanyak 32 ruas tol yang belum selesai kepada Presiden terpilih untuk periode 2024-2029, Prabowo Subianto.

Ia memperkirakan bahwa JSMR tidak akan menghadapi perubahan signifikan dalam kebijakan pemerintah yang baru untuk sektor jalan tol di Indonesia.


Pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, diharapkan dapat terus berlanjut di era pemerintahan yang baru, mengingat Prabowo telah berjanji untuk melanjutkan program pembangunan infrastruktur Jokowi.

Dari operasional, Cipdatana Sekuritas Asia mengantisipasi prospek positif JSMR di semester II 2024. Ini didorong oleh peningkatan lalu lintas yang diharapkan karena peningkatan konektivitas dan penyesuaian tarif yang akan datang untuk enam ruas jalan tol.

Pergerakan orang selama musim Lebaran dan libur panjang juga diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan lalu lintas tol pada tahun 2024.

"Meskipun demikian, kami tetap optimistis bahwa JSMR akan mencapai pertumbuhan lalu lintas tahunan sebesar 3%-5%," tulisnya dalam riset, Rabu (10/7).

Baca Juga: BNI Sekuritas Menjadi Penasihat Transaksi Rencana Divestasi Jasa Marga (JSMR)

Muhammad meyakini dampak negatif jangka pendek dari kenaikan tarif tol akan berkurang seiring dengan meningkatnya kesadaran pengguna jalan tol akan manfaat waktu dan biaya dari penggunaan jalan tol.

Selain itu, peningkatan interkonektivitas, terutama setelah ruas Cinere-Serpong beroperasi pada kuartal IV 2023, diharapkan dapat meningkatkan lalu lintas JSMR.

Di sisi lain, JSMR juga akan mendapatkan dana segar dari divestasi saham di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) sebesar 35%. First Pacific Company Limited merilis rincian transaksi dengan JSMR dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,75 triliun atau setara US$ 960,3 juta.

Sebelumnya, per 28 Juni 2024, JSMR telah menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat dengan sejumlah calon mitra strategis, yaitu PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services (MPTIS), Warrington Investment Pte. Ltd. (Warrington), dan PT Marga Utama Nusantara (MUN).

First Pacific, perusahaan induk MPTC, membeberkan transaksi meliputi akuisisi 28,5% saham JTT dari JSMR senilai kurang lebih Rp 12,83 triliun, akuisisi 0,9% saham JTT dari Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Margasejahtera senilai Rp 425 miliar, dan penyertaan modal sebesar Rp 2,5 triliun untuk saham baru di JTT, yang setara dengan 5,6% kepemilikan.

Muhammad mencermati, akuisisi itu mencerminkan keyakinan konsorsium terhadap potensi pertumbuhan JTT dan sejalan dengan tujuan investasi infrastruktur jangka panjang. Dengan selesainya akuisisi ini, JTT memiliki nilai buku sebesar Rp 22,2 triliun, yang mengimplikasikan valuasi JTT sebesar 2 kali PBV.

 
JSMR Chart by TradingView

Untuk JSMR, akuisisi tersebut juga dipandang sebagai langkah strategis ke depan yang dapat memberikan manfaat signifikan. Dana tunai dari divestasi ini dapat digunakan secara strategis untuk inisiatif daur ulang aset dan deleveraging, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya pembiayaan.

Ia pun mempertahankan perkiraan laba bersih JSMR sebesar Rp 3,29 triliun. Adapun untuk pendapatan diperkirakan sebesar Rp 17,26 triliun, naik dari tahun 2023 sebesar Rp 15,60 triliun.

"Kami mempertahankan rating buy dengan meningkatkan target harga menjadi Rp 6.000," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari