KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melaju kencang di pengujung tahun 2023 hingga mampu menembus level 7.100. Meski, di akhir perdagangan Rabu (6/12) IHSG terpeleset 0,19% ke posisi 7.087,39. Dengan posisi tersebut, IHSG sudah mencetak penguatan 3,46% sejak awal tahun 2023. Sayangnya, laju positif IHSG tidak sejalan dengan mayoritas indeks saham yang masih memerah secara year to date (YtD). IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid menjadi bagian dari indeks saham yang kinerjanya tertinggal. Indeks yang mewakili saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga dengan kapitalisasi pasar menengah-kecil ini masing-masing melandai 8,31% dan 9,98% (YtD).
Di samping sejumlah saham berkapitalisasi pasar besar (big cap), Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto menyoroti pendorong IHSG dominan berasal dari saham baru yang harganya langsung melejit. Seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (
BREN), PT Amman Mineral Internasional Tbk (
AMMN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (
CUAN). Baca Juga:
Saham Pendatang Baru Meramaikan Jajaran Market Cap Terbesar di BEI Market cap ketiganya melonjak hingga memiliki bobot yang besar, dan ada di daftar 10 besar saham leader penggerak IHSG. BREN dan AMMN bahkan memimpin di posisi teratas. Sebaliknya, William memandang kontribusi dari saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga masih terbilang mini. Equity Sales Jasa Utama Capital Sekuritas Alfredo Gusvirli mengamini hal tersebut. Menurut dia, kondisi ini juga menunjukkan saham lapis kedua dan lapis ketiga cenderung sideways dalam memberikan kontribusi terhadap IHSG. Hanya saja, Alfredo melihat saham lapis kedua dan ketiga punya prospek menarik menjelang pergantian tahun. "Arahnya di akhir tahun cenderung bagus, mengikuti saham-saham lapis pertama yang kemungkinan besar akan ada kenaikan di bulan Desember," terang Alfredo kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12). William sepakat, saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga yang pergerakannya masih tertinggal, justru berpeluang melaju. Apalagi, pelaku pasar mulai cenderung menghindari risiko mengejar saham-saham yang penguatannya sudah signifikan. "Biasanya akan mencoba mencari saham pengganti yang berpotensi menguat, misalnya dengan menggunakan analisis teknikal dan memperkirakan momentum. Jadi saham-saham lapis kedua dan ketiga memiliki peluang cukup besar menguat," sebut William. Baca Juga:
IHSG Rawan Lanjutkan Koreksi, Cermati Saham Rekomendasi Analis pada Kamis (7/12) Bahkan, William memperkirakan tahun depan akan menjadi momentum yang cocok untuk melakukan trading. Dus, saham-saham yang berkategori lapis kedua dan lapis ketiga bisa menjadi pilihan.
Tetap Selektif
Toh, cukup banyak saham bluechip anggota indeks LQ45 yang juga menjadi konstituen dari IDX SMC Liquid. Meski demikian, William menyarankan agar lebih cermat mengombinasikan analisa teknikal dan menelaah kinerja keuangan terbaru. Hal ini sangat krusial untuk memitigasi risiko jika ingin mengoleksi saham lapis kedua dan lapis ketiga. "Tren yang awet dan disertai dengan volume perdagangan yang stabil. Lalu, karena market sedang window dressing, maka laporan keuangan akan menjadi sentimen tambahan yang perlu diperhatikan," ujar William. Dia menyodorkan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA), PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (
BDKR), PT BFI Finance Indonesia Tbk (
BFIN), dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (
SSIA) sebagai saham yang layak koleksi. Sedangkan untuk pilihan trading,
William merekomendasikan PT Darma Henwa Tbk (
DEWA), PT Bumi Resources Minerals Tbk (
BRMS), dan PT PAM Mineral Tbk (
NICL).
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengamati secara teknikal sejumlah saham di dalam IDX SMC berpotensi mengalami penguatan. Herditya menjagokan tiga saham dari IDX SMC Liquid, yakni PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (
ADMR) dan PT Erajaya Swasembada Tbk (
ERAA). Berikut rekomendasinya:
- ANTM: Support Rp 1.620, Resistance Rp 1.745 dan Target Harga Rp 1.800 - Rp 1.850.
- ADMR: Support Rp 1.255, Resistance Rp 1.320 dan Target Harga Rp 1.375 - Rp 1.400.
- ERAA: Support Rp 352, Resistance Rp 388 dan Target Harga Rp 394 - Rp 410.
Sedangkan Alfredo melirik saham DEWA, BRMS, PT Dharma Polimetal Tbk (
DRMA), dan PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA). Untuk trading, pelaku pasar dapat mencermati saham PT ITSEC Asia Tbk (
CYBR), PT Ikapharmindo Putramas Tbk (
IKPM), dan PT Kian Santang Muliatama Tbk (
RGAS). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari