KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,53% ke posisi 7.421,20 pada perdagangan Rabu (13/3). Saham barang baku melaju paling kencang dengan penguatan harian indeks sektoral mencapai 2,61%. Barisan saham emiten berskala jumbo dari bidang usaha tambang logam mineral (nikel, tembaga dan timah), industri kimia, kertas dan baja kompak melaju. Sekadar contoh, tengok saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang menguat 3,28% dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang naik 3,51%. Duo Grup Barito di industri kimia, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) kompak melompat masing-masing naik 1,49% dan 11,66%.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengamati akselerasi saham sektor barang baku terdongkrak kenaikan harga komoditas tambang global, seperti nikel yang kembali rebound setelah setahun terakhir mengalami koreksi. Sementara itu, ketidakpastian global yang masih membayangi dalam aspek ekonomi dan geopolitik turut memoles permintaan emas sebagai aset safe haven. Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham untuk Hari Ini (14/3) Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Ayu Dian menambahkan perkembangan industri Artificial Intelligence (AI) akan turut menggairahkan kembali permintaan dan harga komoditas logam dan mineral. Pasalnya, industri AI sangat memerlukan semikonduktor yang bahan bakunya berasal dari komoditas tambang mineral. "Namun kami melihat sentimen ini perlu dicermati lagi perkembangannya karena outlook dari harga komoditas yang masih akan cenderung moderat pada tahun ini," kata Ayu kepada Kontan.co.id, Rabu (13/3). Sedangkan Equity Research Analyst Panin Sekuritas Felix Darmawan menyoroti rilis data inflasi China bulan Februari 2024 yang berada di atas estimasi konsensus. Menjadi salah satu tanda adanya perbaikan ekonomi China yang sebelumnya menghadapi tantangan deflasi sejak September 2023. Sebagai salah satu negara dengan konsumsi tertinggi, sinyal pemulihan ekonomi China menjadi angin segar bagi pasar dan harga komoditas tambang global. "Sentimen positif karena ada indikasi pulihnya permintaan di ekonomi China dan bergeliatnya aktivitas industri," ujar Felix. Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya sepakat, data ekonomi China sebagai konsumen utama memiliki peranan penting bagi pasar komoditas dunia. Situasi ini akan menjadi katalis penting bagi prospek kinerja maupun pergerakan saham emiten barang baku. Di samping faktor global, Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan bahwa faktor domestik juga punya peranan penting. Seperti keberlanjutan megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan memacu kinerja bagi emiten baja yang terkait kebutuhan infrastruktur. Research Analyst Phintraco Sekuritas Aditya Prayoga sepakat, katalis dari dalam negeri punya dampak yang penting bagi sektor barang baku. Hasil dari Pemilihan Presiden (Pilpres) yang membawa komitmen keberlanjutan program pembangunan pemerintah menjadi hal krusial bagi kelanjutan proyek IKN dan penguatan produk hilirisasi tambang. "Investor disarankan untuk memantau perkembangan kebijakan dan proyek-proyek pembangunan terkait agar dapat mengidentifikasi peluang investasi yang menguntungkan dalam sektor ini," kata Aditya. Baca Juga: IHSG Berpotensi Lanjut Menguat, Cek Rekomendasi Saham untuk Hari Ini (14/3)