Cek Rekomendasi Saham Summarecon Agung (SMRA) yang Gencar Ekspansi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terus menunjukkan pemulihan. Emiten properti ini akan mendapat katalis positif dari serah terima proyek dan pembukaan pusat perbelanjaan di semester kedua 2023.

Analis Indo Premiere Sekuritas Michelle Nugroho masih melihat optimisme bagi SMRA, meskipun penjualan hingga semester pertama tahun ini tidak begitu mulus. Hal tersebut karena sejumlah proyek siap diluncurkan pada semester kedua 2023 yang cukup luas di berbagai wilayah diantaranya Bandung, Bogor, Bekasi, dan Serpong.

Michelle mengatakan, penjualan SMRA masih di bawah target. Pada semester I-2023, SMRA melaporkan pendapatan pra penjualan alias marketing sales sebesar Rp 1,6 triliun atau lebih rendah 30% yoy. Angka penjualan itu hanya mencapai 32% dari target marketing sales yang dipatok sebesar Rp 5 triliun hingga akhir tahun 2023.


Berdasarkan jenis produk, ruko mencatat pertumbuhan terkuat sebesar 99% yoy, sementara residensial melambat sebesar 42% yoy selama semester pertama 2023.

Di tengah peluncuran terbatas pada paruh pertama tahun ini, pendapatan pra penjualan SMRA sebagian besar didorong oleh penjualan berulang karena peluncuran baru hanya mewakili Rp 468 miliar yakni sekitar 29% dari total marketing sales hingga semester I-2023.

Kendati penjualan properti terlihat lesu, tetapi sebenarnya jumlah perlahan meningkat. Di bulan Juni saja, SMRA membukukan marketing sales Rp 272 miliar atau tumbuh 11% yoy dan naik 21% mom, dengan Serpong dan Bekasi sebagai kontributor terbesar.

Baca Juga: Ditopang Segmen Pendapatan Berulang, Cek Rekomendasi Saham Summarecon Agung (SMRA)

Serpong terutama berkontribusi dari peluncuran Strozzi baru-baru ini dengan tingkat penggunaan sekitar 50% pada hari peluncuran, serta adanya andil dari produk Flamingo dan Heron. Sementara itu, Bekasi berkontribusi dari penjualan berulang produk Magenta, dimana semua unit dibanderol di kisaran Rp 2 miliar - Rp 8 miliar.

Michelle mengungkapkan, pada kuartal kedua 2023, SMRA membukukan marketing sales yang kuat sebesar Rp 960 miliar yakni naik 9% yoy dan melonjak 47% qoq, meskipun adanya momen libur Idul Fitri pada April 2023.

Kinerja penjualan dari daerah Serpong terpantau naik 6% yoy dan melesat 214% qoq yang didukung oleh hasil peluncuran produk baru. Sementara itu, kinerja penjualan dari Bekasi tumbuh 35% yoy dan naik 14% qoq yang terutama didorong oleh penjualan berulang Magenta dan penjualan kapling tanah komersial.

Sementara itu, pada periode Juli-Agustus 2023, SMRA berencana meluncurkan klaster hunian baru bernama Genova di Bandung dengan kisaran harga Rp 2-3 miliar sebanyak 43 unit dan klaster hunian di Bogor dengan kisaran harga Rp 1,8 miliar – Rp 4 miliar untuk tahap 1 berkisar 83/220 unit.

 
SMRA Chart by TradingView

Indo Premiere Sekuritas mengestimasi marketing sales SMRA untuk Bandung dan Bogor masing-masing sebesar Rp 121 miliar dan Rp 237 miliar. Proyeksi tersebut diperkirakan berdasarkan harga jual Rp 2,8 miliar – Rp 2,9 miliar per unit dan asumsi tingkat take-up 100%.

“Kami melihat kenaikan terhadap target marketing sales 2023,” tulis Michelle dalam riset 10 Juli 2023.

Analis Sinarmas Sekuritas Arief Machrus berharap pemindahan fokus pemasaran SMRA ke Karawang akan mendukung serah terima yang kuat. Seperti diketahui, SMRA akan membuka Summarecon Villaggio Jakarta Luxury Outlet (SVJLO) di Karawang pada semester kedua 2023.

Summarecon Villagio yang menyasar segmen pasar barang mewah terletak sekitar 80 menit dari Jakarta. Proyek megah itu mengusung konsep open-air dengan arsitektur Eropa, siap untuk menjadi tujuan fashion terkemuka.

Sementara, Summarecon Mall Bandung rencananya akan dibuka di Central Business District pada kuartal IV-2023. SMB yang menawarkan konsep mal keluarga ini akan menambah portofolio pendapatan berulang SMRA.

Baca Juga: Summarecon Agung (SMRA) Akan Menggarap Dua Proyek Mall pada Tahun Ini

Arief mengatakan, SMRA Karawang menyajikan pertumbuhan penjualan yang luar biasa sebesar 252% YoY, dan telah melampaui pertumbuhan SMRA Bandung sebesar 113% YoY. Namun, Summarecon Serpong masih tetap menjadi kontributor pendapatan utama bagi SMRA.

Hanya saja, perlu diperhatikan bahwa SMRA saat ini lebih banyak mengenalkan proyek bertingkat tinggi yang diperkirakan akan membawa margin lebih tinggi. SMRA tengah dalam tren positif dalam penjualan untuk rumah dan gedung bertingkat. Selain itu, pasar penjualan apartemen yang kompetitif dengan kelebihan pasokan menimbulkan kekhawatiran dalam jangka pendek.

“Namun, pertumbuhan penjualan pemasaran yang bisa dipertahankan dapat membuka nilai jangka panjang untuk ke  depannya,” imbuh Arief dalam riset 21 Juni 2023.

Arief merekomendasikan beli untuk SMRA dengan target harga sebesar Rp 850 per saham. Sedangkan, Michelle mengulangi rekomendasi beli dengan target harga tidak berubah sebesar Rp 805 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari