KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) pada kuartal I-2023 lebih buruk dari proyeksi KB Valbury Sekuritas. UNVR membukukan laba bersih kuartal I tahun 2023 sebesar Rp 1,40 triliun, turun 30,5% secra year to year (yoy). Sementara pendapatan turun 2,2% yoy dan belanja operasional lebih tinggi sebesar 28,1% yoy. Analis KB Valbury Sekuritas Akhmad Nurcahyadi dalam riset 16 Mei 2023 menjelaskan, kinerja UNVR melemah karena kebijakan UNVR untuk mengurangi stok di saluran perdagangan modern dan tradisional sejak kuartal II tahun 2022. Biaya operasional meningkat karena biaya pemasaran dan penjualan yang naik 18,4% secara tahunan. Selain UNVR juga harus menanggung lonjakan biaya umum dan administrasi sebesar 57,6%. Kenaikan pos tersebut didorong kenaikan atas fee trademark alias royalty fee sebesar 79,7% secara tahunan.
Akhmad juga mengeluhkan jika profit after tax and minority interest (PATMI) di kuartal I-2023 di bawah perkiraan mereka. Realisasi laba setelah pajak dan kepentingan non pengendali hanya memenuhi 22,4% dari proyeksi Akhmad dan memenuhi 22,2% dari proyeksi konsensus. Bahkan dibanding rata-rata lima tahun, kontribusi kuartal I-2023 mencapai 27,4%.
Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.811 Hari Ini (10/5), GOTO, ASII, UNVR Paling Banyak Net Buy Asing Meskipun hasil buruk secara tahunan, Akhmad menyebut, realisasi kuartal I tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan yang solid dari sisi top line dan bottom line. Secara kuartalan, penjualan bersih naik 9,6%. Ini karena biaya lebih rendah single digit secara kuartalan. Efeknya laba bersih secara kuartalan naik 86,7%. Di kuartal I-2023, UNVR mencatatkan laba bersih Rp 1,4 triliun. "Kami berharap kinerja kuartal II tahun 2023 akan lebih baik karena harga komoditas yang sedikit teredam. Sehingga harga saham mulai bergerak normal seiring dengan inovasi UNVR tanpa henti serta portofolio produk yang lebih kuat," ujar Akhmad dalam riset.
Perusahaan ini memang akan manfaat dari rendahnya harga komoditas. "Tapi asumsi kami pertumbuhan volume tidak akan meningkat. Ini karena persaingan yang semakin tetap ketat," ujar Akhmad. Dia juga menilai, UNVR tidak bisa peningkatan harga jual rata-rata lebih tinggi sehingga margin yang didapat tidak dapat terdongkrak. Ke depan, Akhmad memperkirakan, UNVR akan secara konsisten fokus pada lima strategi prioritasnya yaitu unlocking nilai potensial dari merek utamanya. Kedua, memperkaya dan memperluas portofolio produk menjadi premium dan segmen. Ketiga UNVR juga memperkuat posisi pasar baik di general trade maupun modern trade serta saluran yang menjanjikan di masa depan seperti e-commerce.
Keempat, UNVR juga menerapkan di semua lini bisnis. Kelima, UNVR tetap sebagai pionir dalam peningkatan bisnis yang berkelanjutan. Baca Juga:
Prospek Saham Emiten FMCG Masih Moncer Sepanjang 2023, Akhmad memperkirakan, laba bersih mencapai Rp 6,26 triliun atau 16,7% yoy. Sementara pendapatan masih akan naik 5,29% menjadi Rp 43,4 triliun. Untuk itu, Akhmad merekomendasikan hold saham UNVR dengan target harga Rp 4.580 per saham. Rekomendasi ini menggunakan valuasi DCF dan fair value Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari