KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cek saham perbankan di indeks LQ45 pada perdagangan bursa Rabu (31/7). Memasuki hari terakhir perdagangan Juli 2024, investor wajib cek tiga emiten seperti BBRI, BMRI, dan BBCA. Pada hari Rabu (31/7), saham BBRI (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk) ditutup pada harga yang sama dengan penutupan sebelumnya. Saat penutupan bursa, harga saham BBRI tetap di Rp 4.670 per saham. Jika dibandingkan dengan penutupan pada hari Selasa (30/7), harga saham BBRI tidak berubah, tetap di Rp 4.670, dengan kenaikan 0,00%. Saham BBRI dibuka di bawah harga penutupan hari sebelumnya, yaitu Rp 4.650 per saham.
Dalam sehari, saham BBRI mencatatkan harga tertinggi di Rp 4.710 dan harga terendah di Rp 4.650, akhirnya ditutup tanpa perubahan harga.
Baca Juga: IHSG Naik 0,19% Hari Ini (31/7), BRIS, SRTG, MTEL Top Gainers LQ45 Sejak tujuh hari yang lalu (24 Juli 2024), harga saham BBRI mengalami penurunan sebesar -2,30% dibandingkan harga saat itu yang sebesar Rp 4.780. Sejak setahun lalu (31 Juli 2023), harga saham BBRI telah turun sebesar -17,35% dari harga sebelumnya di Rp 5.650. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa total nilai transaksi saham BBRI mencapai Rp 788,30 miliar, dengan volume transaksi mencapai 1.684.903 lot. Dengan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp 392, rasio harga terhadap laba (PER) saham ini adalah 11,91 kali. Sedangkan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) adalah 2,31 kali.
BMRI Melemah Lebih dari 1%
Pada penutupan perdagangan hari ini, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengalami penurunan. Saham BMRI ditutup pada level Rp 6.400 per saham, turun 1,16% dibandingkan dengan penutupan hari Selasa. Saham BMRI memulai perdagangan hari ini dengan sedikit tekanan, dibuka di bawah harga penutupan sebelumnya yaitu Rp 6.400 per saham. Sepanjang hari, harga saham BMRI bergerak di kisaran Rp 6.375 hingga Rp 6.475. Jika dibandingkan dengan sepekan lalu (24 Juli 2024), harga saham BMRI juga mengalami penurunan sebesar 1,16%. Hal ini menunjukkan adanya sedikit tekanan jual pada saham BMRI dalam jangka pendek. Namun, jika dibandingkan dengan setahun lalu (31 Juli 2023), saham bank LQ45 ini telah mengalami kenaikan sebesar 11,79% dari Rp 5.725 per saham. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa secara umum, investor masih optimis terhadap prospek jangka panjang BMRI. Perputaran Saham BMRI tercatat dengan nilai transaksi mencapai Rp 634,80 miliar dan volume transaksi sebanyak 990.041 lot. Dari sisi valuasi, dengan earnings per share (EPS) sebesar Rp 544, saham BMRI memiliki price to earning ratio (PER) sebesar 11,90 kali. Artinya, investor rela membayar 11,90 kali lipat dari laba bersih per saham untuk memiliki saham BMRI. Selain itu,
price to book value saham BMRI sebesar 2,51 kali menunjukkan bahwa nilai pasar saham BMRI lebih dari 2 kali lipat dibandingkan dengan nilai buku per saham. Baca Juga:
Laju IHSG Unggul Jauh dari Indeks Saham Lain di Bursa BBCA Naik Tipis
Terakhir ada saham BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) yang ditutup dengan kenaikan. Pada penutupan bursa, saham BBCA berada di harga Rp 10.275 per saham. Dibandingkan dengan penutupan hari Selasa (30/7), harga saham BBCA naik sebesar 0,98% dari Rp 10.175. Saham BBCA dibuka lebih tinggi dari penutupan sebelumnya, yaitu pada harga Rp 10.350 per saham. Sepanjang hari, saham bank LQ45 ini mencapai harga tertinggi Rp 10.350 dan harga terendah Rp 10.225, akhirnya ditutup naik Rp 100 per saham dalam satu hari. Sejak tujuh hari lalu (24 Juli 2024), harga saham BBCA sudah meningkat sebesar 1,99% dibandingkan harga pada waktu itu (Rp 10.075).
Jika dibandingkan dengan setahun yang lalu (31 Juli 2023), harga saham BBCA telah naik sebesar 12,60% dari Rp 9.125. Pihak BEI mencatat total nilai transaksi saham BBCA mencapai Rp 849,70 miliar, dengan volume transaksi mencapai 825.199 lot. Lewat EPS sebesar Rp 436, rasio harga terhadap laba saham ini berada pada angka 23,34 kali. Sedangkan rasio harga terhadap nilai buku adalah 5,21 kali. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News