KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pekan ini, perhatian pelaku pasar tertuju pada data penting dari Bank Indonesia (BI) yang akan mengumumkan keputusan terkait suku bunga acuan. Berdasarkan laporan TradingEconomics, konsensus pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 6%. Pelaku pasar akan mencermati pernyataan BI terkait prospek ekonomi ke depan, termasuk strategi untuk menghadapi risiko global yang berpotensi memengaruhi arus modal asing dan kinerja pasar keuangan domestik.
Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga, Ini Rekomendasi Saham Pilihan di Tengah Momentum Rebound IHSG Keputusan ini juga akan menjadi indikator penting bagi investor dalam menentukan langkah investasi di sisa tahun ini. Analis Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora menilai penahanan suku bunga ini menjadi sentimen negatif bagi pasar karena akan menahan inflow ke IHSG. Ia menilai investor cenderung lebih memilih menempatkan dana mereka di instrumen pasar uang seperti deposito dan tabungan, yang saat ini menawarkan imbal hasil menarik. "Penahanan suku bunga juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar rupiah supaya tidak semakin melemah," kata Andhika kepada Kontan, Selasa (19/11). Baca Juga: Melejit 1,37% Usai BI Tahan Suku Bunga, Begini Arah IHSG & Rekomendasi Saham Unggulan Selain itu, Andhika juga menambahkan koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sekitar tiga pekan terakhir telah membuat saham-saham blue chip, terutama bank-bank besar menjadi semakin menarik karena harganya kini terdiskon.