KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tantangan bagi bisnis perbankan masih besar di tengah tekanan ekonomi global yang masih berlangsung dan diperkiraan kian memburuk pada tahun depan. Kendati demikian masih ada sektor-sektor ekonomi yang diperkirakan dapat tetap tumbuh dengan baik yang akan jadi target ekspansi perbankan. PT Bank Mandiri Tbk (
BMRI) melihat Indonesia masih memiliki sumber pertumbuhan ekonomi ke depan yang masih akan bertahan dari dampak tekanan ekonomi global. Oleh karena itu, bank pelat merah optimistis ekonomi Indonesia akan relatif stabil hingga akhir.
Direktur Treasury & Intrenational Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, ada beberapa sektor ekonomi yang masih memiliki potensi tumbuh dalam jangka panjang. Di antaranya sektor telekomunikasi, jasa kesehatan dan sektor terkait program hilirisasi. Di samping itu, kata dia, terdapat beberapa sektor juga yang masih kuat menghadapi tekanan eksternal hingga saat ini. "Contohnya sektor makanan-minuman, utilities (listrik, air dan gas), hingga sektor pemerintahan," kata Panji baru-baru ini.
Baca Juga: Sejumlah Saham Multifinance Menghijau, Mana yang Menarik untuk Dilirik? Bank Mandiri menilai sektor komoditas juga masih memiliki prospek yang baik dan menguntungkan bagi bisnis meskipun harga komoditas seperti crude palm oil (CPO) dan batubara mulai terkoreksi. Panji menyakini dengan infrastruktur yang dimiliki Bank Mandiri maka kinerja perseroan tahun 2022 akan membaik, sedangkan pada 2023 diperkirakan akan stabil dibandingkan tahun ini meskipun ada tantangan ketidakstabilan ekonomi global dan kenaikan suku bunga. Meskipun masih ada sektor-sektor industri yang masih menarik, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan kredit tahun depan tidak akan setinggi tahun ini yang ditargetkan tumbuh sekitar 11%. Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, proyeksi itu didasarkan dengan faktor normalisasi restrukturisasi Covid-19 yang akan dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga: Ini Sektor Ekonomi yang Prospektif di Tengah Tantangan Global Menurut Bank Mandiri Ketika kebijakan yang berlaku hingga Maret 2023 dinormalkan, bank harus melakukan penyesuaian kolektabilitas terhadap kredit yang direstrukturisasi. Sementara PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (
BBRI) justru optimistis pertumbuhan kredit tahun 2023 masih akan lebih tinggi dari tahun ini yang ditargetkan tumbuh 9%-11%. Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan pihaknya optimistis karena industri perbankan yang saat ini berada pada kinerja yang solid, memiliki likuiditas yang memadai, modal yang kuat dan kualitas kredit yang terjaga. "Pendorong utama pertumbuhan kredit BRI masih pada segmen UMKM, utamanya segmen ultra mikro dan mikro yang diyakini dapat tumbuh dobel digit," kata Aestika pada Kontan.co.id, Senin (10/10).
Editor: Noverius Laoli