KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P Global memotret industri manufaktur Indonesia tetap berada pada zona ekspansif hingga tutup tahun lalu. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada Desember 2023 berada di level 52,2 yang memberikan cerminan bahwa ekonomi Indonesia masih solid. Pada tahun 2024, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengejar target yang cukup agresif untuk mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur. Di Tahun Naga Kayu ini, Kemenperin membidik target pertumbuhan industri pengolahan sebesar 5,80%, lebih tinggi dari target tahun 2023 di angka 4,81%. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyoroti aktivitas industri manufaktur cenderung ditopang oleh kokohnya kondisi ekonomi domestik. Di sisi lain, neraca dagang Indonesia tercatat surplus dalam 44 bulan beruntun. Meski ada catatan bahwa sepanjang tahun 2023 tren surplus neraca dagang domestik mengalami koreksi akibat penurunan harga komoditas non-migas.
Cek Trading Plan dan Rekomendasi Saham UNTR, ADMR, MBMA dari Ajaib Sekuritas Berikut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. S&P Global memotret industri manufaktur Indonesia tetap berada pada zona ekspansif hingga tutup tahun lalu. Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur pada Desember 2023 berada di level 52,2 yang memberikan cerminan bahwa ekonomi Indonesia masih solid. Pada tahun 2024, Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengejar target yang cukup agresif untuk mendongkrak pertumbuhan industri manufaktur. Di Tahun Naga Kayu ini, Kemenperin membidik target pertumbuhan industri pengolahan sebesar 5,80%, lebih tinggi dari target tahun 2023 di angka 4,81%. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyoroti aktivitas industri manufaktur cenderung ditopang oleh kokohnya kondisi ekonomi domestik. Di sisi lain, neraca dagang Indonesia tercatat surplus dalam 44 bulan beruntun. Meski ada catatan bahwa sepanjang tahun 2023 tren surplus neraca dagang domestik mengalami koreksi akibat penurunan harga komoditas non-migas.