Celaka, 200 Proyek Tower Rusunami Macet



JAKARTA. Krisis finansial membuat pengembang menyerah. Mereka tidak sanggup lagi mengembangkan proyek rumah susun sederhana milik (rusunami) sejak perbankan memperketat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Meski proyek itu mendapatkan subsidi dari pemerintah.Akibatnya, ijin pembangunan 200 tower rusunami di 2009 tertunda. Penundaan itu sendiri juga tidak ada batas waktunya. Yang jelas menunggu sampai kondisi monoter dan likuiditas bank agak membaik, baru pengembang mulai ekspansif. “Situasi ini menjadi ancaman kelesuan properti di 2009,” kata Muhammad Nawir, Wakil Ketua Umum REI bidang rusunami.Tak ayal, sebanyak 28 pengembang swasta pun, hanya bisa bertahan situasi ini. Mereka hanya melanjutkan proyek rusunami yang sedang berjalan. Pengembang yang menunda proyek baru adalah Tihatma Group yang sedang menangani rusunami kawasan Kelapa Gading dan Kalibata dan PT Graha Rayhan Tri Putra yang menangani rusunami di Kalibata.Proyek rusunami yang tertunda itu 90% berada di Jakarta. Sisanya menyebar di Surabaya, Bandung dan Jakarta. “Subsidi bunga dan KPR dari pemerintah untuk rusunami bersubsidi belum cukup untuk pembangunan konstruksi rusunami. Pengembang masih membutuhkan komitmen Bank Tabungan Negara,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: