KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali terangkat setelah mengalami tren penurunan sejak Februari 2018 lalu. Tak tanggung-tanggung, peningkatannya pun cukup besar, mencapai US$ 2 miliar. Bank Indonesia (BI) mengumumkan, cadev akhir November 2018 sebesar US$ 117,2 miliar, naik dari akhir Oktober yang sebesar US$ 115,2 miliar. Menurut BI, peningkatan itu didorong oleh beberapa faktor: mulai dari penerimaan devisa migas, penarikan utang luar negeri pemerintah, dan penerimaan devisa lainnya yang melebihi kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah. Dengan demikian, posisi cadev kali ini setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Celengan valas terungkit masuknya dana asing
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia kembali terangkat setelah mengalami tren penurunan sejak Februari 2018 lalu. Tak tanggung-tanggung, peningkatannya pun cukup besar, mencapai US$ 2 miliar. Bank Indonesia (BI) mengumumkan, cadev akhir November 2018 sebesar US$ 117,2 miliar, naik dari akhir Oktober yang sebesar US$ 115,2 miliar. Menurut BI, peningkatan itu didorong oleh beberapa faktor: mulai dari penerimaan devisa migas, penarikan utang luar negeri pemerintah, dan penerimaan devisa lainnya yang melebihi kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah. Dengan demikian, posisi cadev kali ini setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka ini juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.