KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan industri fintech lending atau pinjaman daring dalam periode Januari-April 2025 tercatat sebesar Rp 80,94 triliun, tumbuh 29,01% secara tahunan (year on year). Menariknya, dalam periode tersebut pertumbuhan penyaluran paling tinggi terjadi di wilayah Indonesia Timur. Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai tren ini terjadi karena pasar di Pulau Jawa mulai stagnan, bahkan muncul stigma negatif terkait pinjaman daring karena derasnya arus informasi yang memengaruhi persepsi masyarakat. “Penyaluran pinjaman daring memang mulai bergeser ke daerah-daerah luar Jawa. Terlebih saat ini daerah tersebut pembangunan industrinya cukup kencang yang membuat permintaan alternatif pembiayaan cukup tinggi,” kata Nailul kepada Kontan, Rabu (25/6).
Celios: Pasar Jawa Mulai Jenuh, Fintech Lending Beralih Garap Indonesia Timur
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding pembiayaan industri fintech lending atau pinjaman daring dalam periode Januari-April 2025 tercatat sebesar Rp 80,94 triliun, tumbuh 29,01% secara tahunan (year on year). Menariknya, dalam periode tersebut pertumbuhan penyaluran paling tinggi terjadi di wilayah Indonesia Timur. Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economics and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai tren ini terjadi karena pasar di Pulau Jawa mulai stagnan, bahkan muncul stigma negatif terkait pinjaman daring karena derasnya arus informasi yang memengaruhi persepsi masyarakat. “Penyaluran pinjaman daring memang mulai bergeser ke daerah-daerah luar Jawa. Terlebih saat ini daerah tersebut pembangunan industrinya cukup kencang yang membuat permintaan alternatif pembiayaan cukup tinggi,” kata Nailul kepada Kontan, Rabu (25/6).
TAG: