CELIOS ramal pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 di kisaran 3%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 berada di kisaran 3,0% yoy, atau lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal II-2021 yang sebesar 7,07% yoy.

Direktur CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, penurunan pertumbuhan pada periode laporan didorong oleh adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan PPKM Level yang menghambat mobilitas masyarakat.

Akan tetapi, Bhima sudah melihat adanya peningkatan mobilitas masyarakat dan peningkatan aktivitas ekonomi akibat pelonggaran PPKM Darurat pada pertengahan Agustus 2021 dan September 2021.


“Namun, masih relatif terbatas. Ada pemulihan konsumsi domestik didorong oleh kelas menengah atas, sementara kelas menengah bawah cenderung menahan belanja menunggu perbaikan sisi pendapatan,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (3/11).

Bhima kemudian menjabarkan, salah satu faktor yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021 adalah kinerja ekspor.

Permintaan dari negara mitra dagang utama seperti China, Jepang, dan Amerika Serikat (AS) jadi kunci momentum ekspor. Harga komoditas juga melanjutkan booming dan ini angin segar bagi ekspor dalam jangka pendek, setidaknya sampai akhir tahun 2021.

Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri perkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 sebesar 4,16%

Sementara itu, realisasi belanja pemerintah masih belum memuaskan karena relatif lambat di beberapa pos, seperti serapan anggaran kesehatan dan program perlindungan sosial.

“Pemerintah terkesan sengaja menahan pencairan anggaran khususnya stimulus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Bahkan, serapan PEN hanya bisa 80% saja di tahun ini,” ujar Bhima.

Dari sisi lapangan usaha, Bhima memperkirakan sektor pendidikan, kesehatan, dan informasi telekomunikasi masih menjadi sumber pertumbuhan di sepanjang periode Juli 2021 hingga September 2021.

Sektor jasa informasi telekomunikasi dan pendidikan sekaligus terdorong oleh penggunaan internet yang tinggi karena pembelajaran sebagian besar masih dilakukan secara daring, plus perusahaan memberlakukan Work From Home (WFH).

“Apalagi, sektor pendidikan secara musiman memang lebih tinggi pertumbuhannya pada Juli hingga Agustus karena berkaitan dengan tahun ajaran baru sekolah,” pungkas Bhima.

Selanjutnya: Indonesia butuh dana hingga US$ 30 miliar untuk pensiunkan PLTU Batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari