KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Direktur Eksekutif
Center for Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira memperkirakan program ini akan berdampak terhadap melebarnya defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 3,38% jika dilaksanakan 100% pada tahun 2029. "Ini melebihi ambang batas aman yang diatur undang-undang dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 5%," kata Bhima dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/11).
Bahkan, ketika menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi yang optimis sebesar 7%, defisit anggaran diprediksi tetap melampaui ketentuan konstitusi yakni sebesar 3,1%. Peneliti Ekonomi CELIOS, Dyah Ayu menungkapkan program ambisius Kepala Negara Prabowo Subianto menghadapi tantangan besar dari sisi kebutuhan pembiayaan khususnya yang berasal dari pajak dan utang.
Baca Juga: Usul Minyak Kelapa Masuk Program Makan Bergizi, GIMNI Sebut Nutrisinya Setara Susu Menurutnya rasio pajak sulit naik karena konflik geopolitik yang terus memanas dan adanya isu pelemahan kelas menengah. "Proyeksi penurunan rasio pajak Indonesia pada APBN 2025 yang hanya ditargetkan 10,09%, masih jauh dibanding target ambisius 23% di 2029," ujarnya. Dirinya menilai, jika pemerintah tidak memiliki strategi peningatan pendapatan negara yang efektif, maka ambisi untuk mendanai program ini akan menjadi beban tambahan yang memperlebar defisit anggaran. "Nanti pilihannya hanya naikan rasio pajak atau tambah utang," tambahnya. Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menyebut bahwa uji coba program makan bergizi gratis bakal dilakukan di seluruh Indonesia mulai bulan Desember 2024. Namun, Dadan memaparkan bahwa uji coba serentak secara nasional tersebut bakal dilakukan di 100 titik yang tersebar dari Sabang di Aceh, sampai Merauke di Papua. “Mulai bulan Desember (2024), kami akan lakukan uji coba di 100 titik di seluruh Indonesia,” kata Dadan dalam Rapat Koordinasi Nasional Pemerintah Pusat dan Daerah di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/11). Selain itu, dia mengatakan, bakal ada penambahan lokasi uji coba makan bergizi gratis di daerah Petamburan, Jakarta, dan Bogor, Jawa Barat pada bulan November ini.
Terkait anggaran, Dadan mengungkapkan, sudah ditetapkan sebesar Rp 71 triliun. Tetapi, dia menyebut bahwa anggaran tersebut kemungkinan bisa bertambah. "Kemarin, setelah rapat sidang paripurna, saya di panggil untuk siap-siap ada kemungkinan bugdet itu akan bertambah pada bulan Agustus (2025),” katanya.
Baca Juga: Sengkarut Tata Kelola di Balik Anomali Pasar Susu Sapi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tri Sulistiowati