Celtic FC Melaporkan Keuntungan US$17,7 Juta Seiring Meningkatnya Pendapatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Celtic FC berhasil mencatat laba untuk tahun ketiga berturut-turut dengan melaporkan keuntungan pasca pajak sebesar £13,4 juta (US$17,7 juta) untuk tahun yang berakhir pada Juni.

Namun, meskipun profit sebelum pajak mencapai £17,8 juta, angka tersebut lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar £40,7 juta. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran operasional sebesar £10 juta.

Meski demikian, pendapatan klub meningkat hampir £5 juta menjadi £124,6 juta, sementara kas pada akhir tahun juga naik sebesar £5 juta menjadi £77,2 juta.

Kesuksesan Tim Sepak Bola Pria dan Wanita Celtic


Musim lalu, tim pria Celtic berhasil menutup musim dengan gemilang, memenangkan dua gelar utama yaitu Premiership dan Piala Skotlandia. Di sisi lain, tim wanita Celtic mencatat sejarah dengan memenangkan Scottish Women's Premier League (SWPL) untuk pertama kalinya.

Baca Juga: Sidang Manchester City Terkait Tuduhan 115 Pelanggaran Aturan Keuangan Dimulai

Selama awal musim, tim pria yang dipimpin oleh Brendan Rodgers juga berkompetisi di Liga Champions, meski pencapaian di level Eropa masih menjadi tantangan besar bagi Celtic.

Ketua klub, Peter Lawwell, mengungkapkan bahwa penurunan laba sebelum pajak tersebut meskipun signifikan, sudah sesuai dengan harapan manajemen.

Menurut Lawwell, selain pengeluaran operasional yang meningkat, Celtic juga tidak lagi menerima pemasukan non-recurring sebesar £13,5 juta yang diperoleh pada tahun sebelumnya, yang menjadi salah satu penyebab utama penurunan laba.

Lawwell juga menjelaskan bahwa ada peningkatan biaya overhead yang disebabkan oleh lingkungan inflasi yang tinggi, serta pengeluaran lebih besar untuk tim pria dalam bentuk gaji pemain.

Penjualan dan Pembelian Pemain

Celtic melaporkan bahwa mereka memperoleh keuntungan sebesar £6,6 juta dari penjualan pemain, dibandingkan dengan £14,4 juta pada tahun sebelumnya.

Pengeluaran untuk akuisisi pemain mencapai £16,6 juta, dengan pemain seperti Luis Palma dan Nicolas Kuhn menjadi pembelian utama selama periode akuntansi. Di sisi lain, Liel Abada menjadi salah satu pemain yang meninggalkan klub dengan nilai transfer yang dilaporkan sebesar £8 juta.

Baca Juga: Erling Haaland, Mesin Gol Manchester City yang Tak Terhentikan

Lawwell mengakui bahwa keuntungan dari penjualan pemain turun sebesar £7,8 juta dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi ini sudah sesuai dengan strategi jangka panjang klub untuk terus berinvestasi pada skuad.

Selain investasi dalam transfer pemain, Celtic juga memulai beberapa proyek pengeluaran modal besar, termasuk pengembangan fasilitas pelatihan Barrowfield dan sejumlah proyek pemeliharaan stadion. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur klub guna mendukung kinerja tim di masa depan, baik di kancah domestik maupun internasional.

Transfer Pasca Periode Akuntansi

Setelah periode akuntansi berakhir, Celtic mencatat penjualan besar Matt O'Riley ke Brighton dengan rekor transfer sebesar £25 juta. Penjualan lainnya termasuk Tomoki Iwata dan Mikey Johnston. Celtic juga mengeluarkan total £31,2 juta untuk pembelian pemain, termasuk rekor penandatanganan gelandang Arne Engels dengan biaya transfer sebesar £11 juta.

Dalam konteks industri sepak bola yang terus berkembang, Lawwell menyoroti tantangan yang dihadapi oleh klub terkait hak siar domestik. Menurutnya, hak siar domestik tidak mampu mengikuti laju pertumbuhan pasar hak siar di kompetisi negara-negara pesaing serta inflasi industri sepak bola secara umum.

Baca Juga: Timnya Kalah Telak 1-9 dari AZ Alkmaar di Liga Belanda, Van Persie Bilang Begini

Hal ini membuat tantangan dalam merekrut pemain berkualitas semakin besar, sehingga Celtic harus bekerja lebih keras untuk tetap bersaing.

Komitmen Terhadap Sukses Domestik dan Internasional

Saat ini, Celtic memimpin Premiership dengan perolehan poin maksimal. Pada Rabu mendatang, tim pria akan membuka kampanye Liga Champions mereka dengan pertandingan kandang melawan Slovan Bratislava dalam fase liga kompetisi tersebut yang baru diperkenalkan.

Sementara itu, tim wanita yang dilatih oleh Elena Sadiku belum terkalahkan di SWPL dan akan bersaing dengan Vorskla Poltava dari Ukraina untuk memperebutkan tempat di babak grup Liga Champions Wanita akhir bulan ini.

Editor: Handoyo .