Cemas inflasi tinggi, rupiah memilih tak banyak bergerak



JAKARTA. Posisi rupiah masih saja tidak banyak berubah dan ditransaksikan mendekati level paling perkasa dalam dua minggu terakhir. Di pasar mata uang beredar spekulasi, tingginya tingkat inflasi akan mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga acuannya. "Kita harus mengawasi tingkat inflasi. Pemerintah kemungkinan harus mengambil tindakan untuk mengerem laju inflasi tahun depan. Selain itu, jelang akhir tahun, tingkat likuiditas juga sangat tipis," jelas Bambang Eko Joewono, head of global market division PT Bank UOB Buana kepada Bloomberg. Asal tahu saja, pada pukul 09.39, rupiah ditransaksikan pada level 9.020 dari posisi penutupan kemarin 9.018. Sebelumnya, rupiah sempat menjajal level 9.009, yang merupakan posisi paling perkasa sejak 15 Desember. Sepanjang tahun ini, rupiah sudah terapresiasi sebesar 4,1%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie