Cemas prospek pertumbuhan ekonomi global, indeks saham global melemah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global dan ketegangan perdagangan menghantui pasar saham global. Imbasnya, indeks saham global turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Jumat (8/2). 

Ini merupakan penurunan mingguan pertama indeks saham global di tahun ini. Sementara dollar AS membukukan kenaikan mingguan terkuat sejak Agustus 2018.

Seperti dikutip Reuters, indeks saham MSCI di seluruh dunia turun 0,35% pada akhir pekan ini. Indeks STOXX 600 Eropa melemah 0,56%. Namun, indeks saham utama Wall Street seperti S&P 500 dan Nasdaq sedikit menguat.


Jumat (8/2), indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,25% menjadi 25.106,26, indewks S&P 500 naik 0,07% ke level 2.707,88 dan Nasdaq Composite menguat 0,14% menjadi 7.298,20.

Investor mencerna perkembangan ekonomi dan perdagangan global di tengah pekan ini, setelah Komisi Eropa memotong tajam perkiraan pertumbuhan ekonomi zona euro tahun ini dan tahun berikutnya. Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan dia tidak berencana bertemu dengan Presiden China Xi Jinping sebelum batas waktu 1 Maret 2019 untuk mencapai kesepakatan dagang.

"Saat ini, fokus sesungguhnya ada pada China. Pasar tidak suka ketidakpastian," kata Mark Otto, analis pasar global GTS di New York seperti dilaporkan Reuters.

Analis memperkirakan laba di kuartal pertama 2019 emiten yang masuk S&P 500 turun 0,1% dari periode sama tahun lalu. Ini akan menjadi penurunan laba kuartal pertama sejak 2016, menurut data IBES dari Refinitiv.

"Sentimen yang terus menjadi kecemasan investor adalah tentang hubungan perdagangan AS-Cina, pertumbuhan global yang melambat. Dan saya pikir minggu ini apa yang mulai benar-benar merambah kecemasan investor adalah seputar pendapatan perusahaan," kata Michael Arone, Chief Investment Strategist State Street Global Advisors.

Sementara, dollar AS menguat terhadap mata uang dunia. Investor memburu greenback sebagai investasi safe-haven di tengah kekhawatiran melemahnya ekonomi global. Indeks dolLar tercatat naik 0,13% di akhir pekan ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat