NIKOSIA. Siprus mengambil langkah mendadak, Senin (18/3), menutup bank-banknya hingga Kamis nanti. Parlemennya juga masih bergelut untuk mengambil keputusan yang sudah ditunda dua kali.Bank-bank di Siprus yang seharusnya sudah buka lagi hari ini, setelah tanggal merah kemarin. Namun pemerintah memutuskan untuk membukanya hari Kamis demi mencegah terjadinya pengambilan dana besar-besaran. Warga sudah mengosongkan ATM-ATM di neger iitu sepanjang akhir pekan lalu. Ratusan warga Siprus yang marah oleh rencana pemajakan simpanan bank menggunakan waktu libur mereka untuk menggelar aksi protes di depan parlemen. "Kami bukan babi percobaan!" tulis salah satu poster demonstran.Parlemen Siprus akan melakukan voting akhir pada Selasa ini. Pemungutan suara yang sebelumnya dijadwalkan hari Minggu itu sudah dua kali mundur untuk membangun konsensus di antara parlemen. Maklum, tak ada partai yang memiliki suara mayoritas absulit dalam parlemen Siprus. Tiga partai telah mengungkapkan bahwa mereka mendukung pemotongan simpanan deposan Siprus itu.Namun parlemen mungkin akan melunakkan besaran pemotongan, terutama bagi nasabah dengan simpanan lebih kecil. Dalam rencana awal, Siprus bakal mengenakan pajak atau pemotongan 9,9% bagi simpanan di atas 100.000 euro dan 6,75% untuk simpanan di bawah 100.000 euro. Pemotongan ini akan menghasilkan 5,8 miliar euro sebagai dana rekapitalisasi bank.Namun warga Siprus menolak menanggung beban untuk menyuntik bank. "Jika mereka voting untuk pajak ini, mereka akan menghadapi kemarahan masyarakat, Bank dan politikuslah yang harus membayar kekacauan ini, bukan masyarakat," ujar Markos Economou, seorang guru fisika berusia 47 tahun.Namun, Presiden Anastiades telah memperingatkan parlemen untuk mengambil keputusan jika tidak dua bank terancam bangkrut. Gubernur Bank sentral Siprus Panicos Demetriades menambahkan, "Apa yang pasti akan terjadi adalah, dua bank besar kita harus dikonsolidasikan. Bukan berarti mereka harus benar-benar dihancurkan. Kami akan berusaha melakukannya dengan benar-benar terkendali." Kepentingan pihak-pihak di EropaSeorang pejabat senior Siprus mengatakan kepada Guardian bahwa Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble menjadi pendukung terkuat pemajakan simpanan ini. Namun Schäuble membantahnya. Ia berkata yang mendorong langkah ini tak lain adalah Komisi Eropa dan ECB.Di pihak lain, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengingatkan bahwa Eropa yang tidak berkonsultasi dengan Rusia dapat mengakibatkan Rusia membatalkan pinjaman ke Siprus senilai 2,5 miliar euro. Pinjaman itu dijanjikan ke SIprus sejak tahun lalu.Siprus penting bagi Rusia karena hampir separuh dari 70 miliar euro simpanan di bank-bank Siprus adalah milik nasabah asing, terutama Rusia. Dan rekening itu dipercaya adalah milik pejabat-pejabat dan orang penting Rusia.Ada pula spekulasi bahwa Gazprom, grup perusahaan energi pemerintah, telah menawarkan untuk menyuntik dana cash ke sistem perbankan Siprus. Namun, pertukarannya adalah izin Siprus atas cadangan gas besar di lepas pantainya. Numun jurubicara Gazprom Sergei Kupriyanov telah menepis spekulasi ini.
Cemas, Siprus menutup bank-banknya sampai Kamis
NIKOSIA. Siprus mengambil langkah mendadak, Senin (18/3), menutup bank-banknya hingga Kamis nanti. Parlemennya juga masih bergelut untuk mengambil keputusan yang sudah ditunda dua kali.Bank-bank di Siprus yang seharusnya sudah buka lagi hari ini, setelah tanggal merah kemarin. Namun pemerintah memutuskan untuk membukanya hari Kamis demi mencegah terjadinya pengambilan dana besar-besaran. Warga sudah mengosongkan ATM-ATM di neger iitu sepanjang akhir pekan lalu. Ratusan warga Siprus yang marah oleh rencana pemajakan simpanan bank menggunakan waktu libur mereka untuk menggelar aksi protes di depan parlemen. "Kami bukan babi percobaan!" tulis salah satu poster demonstran.Parlemen Siprus akan melakukan voting akhir pada Selasa ini. Pemungutan suara yang sebelumnya dijadwalkan hari Minggu itu sudah dua kali mundur untuk membangun konsensus di antara parlemen. Maklum, tak ada partai yang memiliki suara mayoritas absulit dalam parlemen Siprus. Tiga partai telah mengungkapkan bahwa mereka mendukung pemotongan simpanan deposan Siprus itu.Namun parlemen mungkin akan melunakkan besaran pemotongan, terutama bagi nasabah dengan simpanan lebih kecil. Dalam rencana awal, Siprus bakal mengenakan pajak atau pemotongan 9,9% bagi simpanan di atas 100.000 euro dan 6,75% untuk simpanan di bawah 100.000 euro. Pemotongan ini akan menghasilkan 5,8 miliar euro sebagai dana rekapitalisasi bank.Namun warga Siprus menolak menanggung beban untuk menyuntik bank. "Jika mereka voting untuk pajak ini, mereka akan menghadapi kemarahan masyarakat, Bank dan politikuslah yang harus membayar kekacauan ini, bukan masyarakat," ujar Markos Economou, seorang guru fisika berusia 47 tahun.Namun, Presiden Anastiades telah memperingatkan parlemen untuk mengambil keputusan jika tidak dua bank terancam bangkrut. Gubernur Bank sentral Siprus Panicos Demetriades menambahkan, "Apa yang pasti akan terjadi adalah, dua bank besar kita harus dikonsolidasikan. Bukan berarti mereka harus benar-benar dihancurkan. Kami akan berusaha melakukannya dengan benar-benar terkendali." Kepentingan pihak-pihak di EropaSeorang pejabat senior Siprus mengatakan kepada Guardian bahwa Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble menjadi pendukung terkuat pemajakan simpanan ini. Namun Schäuble membantahnya. Ia berkata yang mendorong langkah ini tak lain adalah Komisi Eropa dan ECB.Di pihak lain, Menteri Keuangan Rusia Anton Siluanov mengingatkan bahwa Eropa yang tidak berkonsultasi dengan Rusia dapat mengakibatkan Rusia membatalkan pinjaman ke Siprus senilai 2,5 miliar euro. Pinjaman itu dijanjikan ke SIprus sejak tahun lalu.Siprus penting bagi Rusia karena hampir separuh dari 70 miliar euro simpanan di bank-bank Siprus adalah milik nasabah asing, terutama Rusia. Dan rekening itu dipercaya adalah milik pejabat-pejabat dan orang penting Rusia.Ada pula spekulasi bahwa Gazprom, grup perusahaan energi pemerintah, telah menawarkan untuk menyuntik dana cash ke sistem perbankan Siprus. Namun, pertukarannya adalah izin Siprus atas cadangan gas besar di lepas pantainya. Numun jurubicara Gazprom Sergei Kupriyanov telah menepis spekulasi ini.