NEW YORK. Gejolak yang melanda Mesir membuat harga minyak mentah dunia kian membumbung tinggi. Belakangan, pelaku pasar cemas gejolak politik di Mesir bakal mengganggu arus transportasi di terusan Suez sehingga dampaknya akan menyebar hingga ke Arab Saudi. Kondisi itu membuat kontrak call option untuk minyak seharga US$ 250 untuk pengantaran Desember, yang memberikan buyer hak untuk membeli kontrak harga minyak berjangka di New York Mercantile Exchange pada level tersebut, naik ke level 242 dari posisi 142 pada 1 Febuari lalu. Hingga kemarin (2/12), posisinya masih tetap berada di level tersebut. Sementara, kontrak option harga minyak yang paling aktif diperdagangkan adalah harga minyak US$ 100 untuk pengantaran Maret dan Desember. Baru kemudian diikuti oleh kontrak harga minyak seharga US$ 120 untuk pengantaran Desember. "Apa yang kita lihat bersama di sini adalah investor membeli tiket lotere. Mereka bertaruh akan ada hambatan di terusan Sue atau kenaikan harga minyak di Arab Saudi," jelas Stephen Schork, President of Schork Group Inc. Sementara itu, Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafik kemarin mengatakan kepada media, terusan Suez sudah beroperasi normal seperti biasa. Menurut Goldman Sachs Group Inc, sekitar 2,5% dari produksi minyak global didistribusikan melalui Mesir lewat terusan Suez-Mediterania.Catatan saja, kontrak harga minyak pengantaran Maret kemarin turun 52 sen atau 0,6% menjadi US$ 90,34 sebarel pada pukul 10.58 waktu New York di NYMEX. Pada 31 Januari lalu, kontrak yang sama sempat menyentuh level US$ 92,84, yang merupakan level tertinggi harian sejak 7 Oktober 2008. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Cemas tingkat tinggi, investor tingkatkan taruhan pada harga minyak US$ 250
NEW YORK. Gejolak yang melanda Mesir membuat harga minyak mentah dunia kian membumbung tinggi. Belakangan, pelaku pasar cemas gejolak politik di Mesir bakal mengganggu arus transportasi di terusan Suez sehingga dampaknya akan menyebar hingga ke Arab Saudi. Kondisi itu membuat kontrak call option untuk minyak seharga US$ 250 untuk pengantaran Desember, yang memberikan buyer hak untuk membeli kontrak harga minyak berjangka di New York Mercantile Exchange pada level tersebut, naik ke level 242 dari posisi 142 pada 1 Febuari lalu. Hingga kemarin (2/12), posisinya masih tetap berada di level tersebut. Sementara, kontrak option harga minyak yang paling aktif diperdagangkan adalah harga minyak US$ 100 untuk pengantaran Maret dan Desember. Baru kemudian diikuti oleh kontrak harga minyak seharga US$ 120 untuk pengantaran Desember. "Apa yang kita lihat bersama di sini adalah investor membeli tiket lotere. Mereka bertaruh akan ada hambatan di terusan Sue atau kenaikan harga minyak di Arab Saudi," jelas Stephen Schork, President of Schork Group Inc. Sementara itu, Perdana Menteri Mesir Ahmed Shafik kemarin mengatakan kepada media, terusan Suez sudah beroperasi normal seperti biasa. Menurut Goldman Sachs Group Inc, sekitar 2,5% dari produksi minyak global didistribusikan melalui Mesir lewat terusan Suez-Mediterania.Catatan saja, kontrak harga minyak pengantaran Maret kemarin turun 52 sen atau 0,6% menjadi US$ 90,34 sebarel pada pukul 10.58 waktu New York di NYMEX. Pada 31 Januari lalu, kontrak yang sama sempat menyentuh level US$ 92,84, yang merupakan level tertinggi harian sejak 7 Oktober 2008. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News