KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memproyeksikan, penjualan minyak goreng kemasan sederhana dengan merek Minyakita dan minyak goreng curah melalui pasar tradisional mencapai 2,78 juta ton di tahun 2024. Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menyampaikan penjualan minyak goreng kemasan sederhana tersebut cenderung mengalami fluktuatif sejak pertama kali diluncurkan tahun 2022 lalu, di mana kondisi penjualan minyak goreng kemasan sederhana tersebut mencapai 3 juta ton, kemudian turun sekitar 8,3% menjadi 2,75 juta ton di tahun 2023. Penurunan penjualan ini berbanding lurus dengan menurunnya permintaan masyarakat. Jika merujuk Data Badan Pangan Nasional (Bapanas), kebutuhan minyak goreng nasional mencapai 5,9 juta ton di tahun 2022, kemudian menurun menjadi 4,8 juta ton di tahun berikutnya.
Cenderung Fluktuatif, Penjualan Minyak Goreng Diprediksi Capai 2,78 Ton Tahun Ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memproyeksikan, penjualan minyak goreng kemasan sederhana dengan merek Minyakita dan minyak goreng curah melalui pasar tradisional mencapai 2,78 juta ton di tahun 2024. Direktur Eksekutif GIMNI, Sahat Sinaga menyampaikan penjualan minyak goreng kemasan sederhana tersebut cenderung mengalami fluktuatif sejak pertama kali diluncurkan tahun 2022 lalu, di mana kondisi penjualan minyak goreng kemasan sederhana tersebut mencapai 3 juta ton, kemudian turun sekitar 8,3% menjadi 2,75 juta ton di tahun 2023. Penurunan penjualan ini berbanding lurus dengan menurunnya permintaan masyarakat. Jika merujuk Data Badan Pangan Nasional (Bapanas), kebutuhan minyak goreng nasional mencapai 5,9 juta ton di tahun 2022, kemudian menurun menjadi 4,8 juta ton di tahun berikutnya.