KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Central Omega Resources Tbk (
DKFT) sama sekali tidak membukukan pendapatan sepanjang kuartal pertama 2023. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, DKFT membukukan pendapatan senilai Rp 148,01 miliar. Hal ini membuat
bottom line DKFT tertekan. Pada kuartal I-2023, DKFT membukukan kerugian hingga Rp 42,10 miliar. Realisasi ini berbanding terbalik dengan capaian pada kuartal I-2022 di mana DKFT masih membukukan laba hingga Rp 6,93 miliar. Dalam keterangan di Bursa Efek Indonesia, Selasa (2/5), nihil-nya pendapatan DKFT disebabkan oleh rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) seluruh anak usaha DKFT masih dalam proses persetujuan Ditjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Namun, manajemen DKFT menegaskan telah Kembali melaksanakan proses pengapalan dan penjualan bijih nikel pada pelanggan sejak April 2023.
Baca Juga: Central Omega (DKFT) Mengambil Alih Saham Perusahaan Smelter Nikel dari Anak Usaha “Hal ini akan tecermin pada laporan keuangan periode berikutnya,” tulis manajemen Central Omega Resources. DKFT sampai saat ini terus mengembangkan kajian yang mumpuni untuk finalisasi rencana pengembangan pabrik pengolahan (smelter) tahap berikutnya, agar bisa terus bersaing dalam industri nikel.
DKFT juga menunggu kepastian pasokan dan harga kokas di pasar yang merupakan bahan baku utama energi dalam teknologi
blast furnace tahap pertama yang sementara ini masih dalam tahap pemeliharaan (
maintenance).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari