Centratama fokus menggarap menara telkomunikasi



JAKARTA. Setelah resmi berganti nama menjadi PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk sejak Januari 2014, perusahaan yang semula bernama PT Centrin Online Tbk mengubah haluan bisnisnya. Perusahaan  ini kini fokus di bisnis menara telekomunikasi dan meninggalkan bisnis penyedia jasa internet beserta solusinya atau internet service provider (ISP).

Keseriusan Centratama terlihat dari pembatalan transaksi penjualan tiga anak perusahaannya. Pertama, rencana penjualan PT Indo Pratama Teleglobal sebanyak 99,99% saham, atau Rp 105,9 miliar.

Kedua, rencana penjualan PT Teleglobal Lintas Media dan PT Indopratama Jaringan Telematika, masing-masing sebanyak 1%. Nilai transaksi jual-beli kedua perusahaan ini sama, yakni Rp 1 juta.


Di sisi lain, perusahaan berkode CENT di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga melepas (spin-off) bisnis penyedia jasa internetnya sejak masuk semester II ini. "Jadinya tahun ini bisnis kami hanya menara telekomunikasi dan investor untuk bisnis digital," beber Direktur Centratama Telekomunikasi Indonesia Sun Jen Tjin kepada KONTAN, (17/8).

Bukan tanpa alasan, Centratama memilih bisnis menara telekomunikasi. Perusahaan ini memproyeksi bisnis baru ini bisa lebih cepat mendatangkan pendapatan.

Dalam keterbukaan informasi BEI, pada 25 Juni 2014, Centratama dan PT Centrin Online Prima menyepakati perjanjian pengalihan aset dan kewajiban. Centratama adalah pengendali Centrin Online, atau pemilik 51% saham. 

Nilai transaksi yang merupakan selisih aset dan kewajiban tersebut adalah Rp 943,27 juta. Alasan transaksi itu supaya Centratama bisa fokus di bidang jasa dan investasi serta menara telekomunikasi.

Sementara itu, dua hari sebelumnya, alias 23 Juni 2014, Centratama meneken perjanjian pengalihan aset dan saham dengan PT Ultima Globalindo. Dus, seluruh saham Centratama yang ada di PT Centrin Nuansa Teknologi, PT Centrin Online Prima, PT Centrin Multi Media dan Centrin Communications Ltd, berlalih ke tangan Ultima. Nilai transaksi Rp 30,45 miliar.

Meski sudah berganti haluan bisnis, Sun Jen Tjin belum mau mengungkapkan proyeksi pendapatan perusahaannya tahun ini. Hanya, Centratama berharap pendapatan anak perusahaannya di bisnis menara telekomunikasi, yakni Retower Asia, terus tumbuh.

Optimisme Centratama beralasan. Paling tidak jika melongok catatan kinerja perusahaan ini per Desember 2013, pendapatan sewa menara sebesar Rp 33,45 miliar, atau 37,85% terhadap pendapatan Rp 88,37 miliar. Pada kuartal I-2014, pendapatan sewa menara 50,83% dari total pendapatan, atau Rp 13,81 miliar.

Demi mendanai kiprah Retower, Centratama mengucurkan dana Rp 500 miliar kepada anak perusahaannya itu pada 27 Desember 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina