CEO Bank of America Buka Suara Terkait Aksi Jual Saham yang Dilakukan Warren Buffett



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. CEO Bank of America, Brian Moynihan, memberikan pandangan terkait peran Warren Buffett sebagai investor utama di perusahaan tersebut.

Meskipun Buffett telah mengurangi kepemilikan sahamnya di Bank of America, Moynihan memuji kontribusi Buffett dalam menstabilkan bank ini selama bertahun-tahun. 

Hubungan Bank of America dengan Warren Buffett

Warren Buffett, melalui perusahaannya Berkshire Hathaway, telah lama menjadi pemegang saham terbesar di Bank of America. Hingga pertengahan Juli 2024, Berkshire Hathaway telah menjual saham Bank of America senilai hampir US$7 miliar.


Baca Juga: Tiga Saham yang Dijual Warren Buffett Saat Resesi Mendekat

Meski begitu, Berkshire masih memegang sekitar 11,1% saham di perusahaan tersebut. Moynihan menekankan bahwa meskipun penjualan saham ini telah dilakukan, pihak Bank of America tidak memiliki kewenangan untuk bertanya kepada Buffett terkait alasan di balik keputusan tersebut.

“Dia telah menjadi investor yang luar biasa bagi perusahaan kami, dan menstabilkan perusahaan kami,” kata Moynihan.

Buffett adalah sosok penting dalam sejarah modern Bank of America, terutama pada masa-masa krisis finansial. Investasinya membantu memulihkan kepercayaan pasar terhadap bank tersebut.

Penjualan saham Berkshire Hathaway pada pertengahan 2024 mungkin mengejutkan beberapa pihak, namun Moynihan menegaskan bahwa pasar tetap dapat menyerap dampaknya.

Pengaruh Perubahan Regulasi Modal Bank

Selain menanggapi penjualan saham oleh Buffett, Moynihan juga berbicara mengenai perubahan regulasi modal bank yang diusulkan oleh Federal Reserve.

Pada Selasa, regulator perbankan AS mengumumkan rencana untuk meningkatkan persyaratan modal bagi bank-bank besar sebesar 9%. Hal ini merupakan kelanjutan dari proposal yang awalnya mendapatkan banyak perlawanan dari Wall Street.

Baca Juga: Anggota Klub US$100 Miliar Menyusut Menjadi 12 Orang, Siapa Saja yang Terpental?

Moynihan menyatakan bahwa Bank of America siap menghadapi perubahan ini, tetapi juga memberikan peringatan terkait dampak potensial pada kemampuan bank untuk menyalurkan pinjaman.

Menurut Moynihan, jika persyaratan modal meningkat 10%, bank tersebut akan kehilangan potensi untuk memberikan pinjaman senilai US$160 miliar, yang seharusnya dapat disalurkan kepada usaha kecil dan perusahaan menengah.

Peningkatan modal yang terlalu besar dapat mempengaruhi kemampuan bank dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pinjaman kepada sektor-sektor tersebut.

Kinerja Bank of America di Kuartal Ketiga 2024

Dalam laporan kinerja kuartal ketiga 2024, Moynihan memberikan beberapa indikasi mengenai pendapatan dari sektor perbankan investasi dan perdagangan. Pendapatan dari perbankan investasi diperkirakan mencapai sekitar US$1,2 miliar, sedikit meningkat dari US$1,18 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Wahai Anak Muda! Ini 10 Aturan Bila Ingin Kaya Ala Warren Buffett

Salah satu segmen yang menunjukkan pertumbuhan signifikan adalah perbankan investasi di pasar menengah, di mana transaksi dengan nilai di bawah US$1 miliar mencatatkan pertumbuhan dua digit yang kuat.

Untuk pendapatan dari perdagangan, Moynihan memprediksi pertumbuhan dengan laju rendah dalam kuartal ini. Ini merupakan indikasi bahwa, meskipun pasar menghadapi tantangan, Bank of America tetap mampu mempertahankan kinerja positif.

Sebagai perbandingan, JPMorgan Chase memproyeksikan pendapatan perdagangan yang stabil atau sedikit meningkat sebesar 2% pada kuartal ketiga, sementara Goldman Sachs memperkirakan penurunan 10% akibat kondisi pasar yang lesu pada bulan Agustus.

Editor: Handoyo .