CEO Blanja.com ingin pajak e-commerce adil



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bos Blanja.com Aulia Ersyah Marinto mengharapkan pengenaan pajak bagi pelaku transaksi daring atau e-commerce miliki equal treatment bagi seluruh media digital yang melakukan transaksi secara daring, termasuk media sosial.

“Sebab penjual di marketplace akan pindah ke sosial media yang tidak terjangkau aturan itu. Kemudian tidak ada lagi yang menjual di marketplace”, ungkap Aulia (4/10) di Jakarta.

Alhasil marketplace akan mati, karena para penjualnya akan berpindah platform. Beberapa media sosial sendiri memang kerap dijadikan sarana jual beli seperti Facebook, Instagram. Facebook bahkan telah memiliki fitur jual-beli khusus.


“Kalau demikian bagaimana investasi kita yang sudah besar? Katanya kita menjadi penggerak ekonomi digital?,” lanjut Aulia.

Padahal, menurut Aulia kemunculan marketplace belum bisa dikatakan lama di Indonesia, terlebih marketplace yang butuh waktu lama untuk balik modal.

“Jangankan profit, revenue saja belum,” tandas pria yang juga memimpin idEA ini.

Lebih lanjut soal media sosial, Aulia memang akan ada kesulitan untuk melakukan tracking jual beli daring di media sosial. Namun hal tersebut dapat diatasi secara bertahap.

“Memang sulit, makanya harus diawali dengan dialog dari pelaku e-commerce dan marketplace, Mungkin bisa bilang bertahap. Bisa mulai dengan mempergunakan data penjual misalnya,” ungkapnya kepada KONTAN.

Meski demikian Aulia mengatakan berada di posisi mendukung kebijakan ini. “Kami sangat mengaprsiasi langkah peningkatan pajak. Kita bukan dalam posisi tidak mau bayar pajak,” tambah Aulia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto