CEO Moderna: Masyarakat Butuh Dosis Vaksin Tambahan pada Akhir Tahun



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. CEO Moderna Stephane Bancel pada Kamis (6/1) mengatakan, orang-orang kemungkinan besar membutuhkan dosis vaksin Covid-19 tambahan pada akhir tahun, atau musim gugur mendatang.

Pernyataan Bancel ini didasari pada dugaan bahwa kemanjuran vaksin booster yang digunakan saat ini mungkin akan menurun dalam beberapa bulan.

Berbicara pada konferensi perawatan kesehatan yang diselenggarakan Goldman Sachs pada Kamis, Bancel melaporkan, perusahaannya kini sedang mengerjakan jenis vaksin baru yang disesuaikan dengan varian Omicron.

Tapi, dia menyebutkan, vaksin ini tidak mungkin tersedia dalam waktu dekat. "Saya masih percaya bahwa kita akan membutuhkan booster baru pada musim gugur 2022, dan seterusnya," kata Bancel, seperti dikutip Reuters.

Moderna sebagai salah satu produsen vaksin Covid-19 terbesar di dunia saat ini jelas akan sangat diuntungkan dengan kemungkinan adanya dosis booster tambahan.

Menurut Reuters, dalam laporan pendapatan kuartal ketiganya tahun lalu, Moderna memprediksikan, bisa mendapatkan hingga US$ 2 miliar dari penjualan vaksin komersial. Jumlah itu pun hanya dari penjualan di Amerika Serikat.

Baca Juga: Israel: Vaksin Covid-19 Dosis Keempat Meningkatkan Antibodi hingga Lima Kali Lipat

Pemberian dosis booster kedua, atau dosis keempat secara keseluruhan, bukannya tidak mungkin dilakukan mengingat hal ini sudah dilakukan di Israel kepada beberapa kelompok warga yang paling rentan.

Uji coba pemberian dosis keempat pertama kali dilakukan oleh Sheba Medical Center pada 27 Desember lalu. Dosis vaksin Pfizer/BioNTech saat itu disuntikkan kepada 150 personel medis yang tingkat antibodinya turun drastis sejak mereka menerima dosis ketiga empat hingga lima bulan yang lalu.

Sheba juga melaporkan, akan segera memberikan booster kedua kepada kelompok lain minggu ini. Jenis vaksin yang digunakan berasal dari Moderna.

Saat ini, Israel telah memberikan dosis keempat vaksin Covid-19 kepada orang di atas 60 tahun, petugas kesehatan, dan pasien dengan gangguan kekebalan.

Pada Selasa (4/1) lalu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memastikan, dosis keempat vaksin Covid-19 berhasil memberikan perlindungan lebih kepada para penerimanya. Bennett mengatakan, jumlah antibodi bahkan meningkat hingga lima kali lipat.