CEO: Saudi Aramco siap IPO di 2018, kini menunggu kata OK dari pemerintah



KONTAN.CO.ID - RIYADH. Presiden dan CEO Aramco Amin Nasser mengungkapkan, Saudi Aramco, perusahaan energi terbesar di dunia, siap jiwa raga untuk melaksanakan initial public offering (IPO) pada paruh kedua tahun 2018.

Menurut Nasser, langkah IPO ini hanya menunggu satu hal. Yakni, lampu hijau dari pemegang saham tunggal: pemerintah Saudi.

"Dalam hal kesiapan, kami siap. Seperti yang selalu kami katakan, perusahaan akan siap pada paruh kedua 2018," jelas Nasser kepada CNBC dalam sebuah wawancara dengan Andrew Ross Sorkin dari World Economic Forum di Davos, Swiss.


Penjualan sekitar 5% saham Aramco diperkirakan akan memberi nilai kepada perusahaan sebesar US$ 1 sampai US$ 2 triliun. Hal ini menjadikannya sebagai penawaran umum perdana terbesar yang pernah ada di dunia. IPO adalah landasan rencana Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk menciptakan wealth fund terbesar di dunia dan melakukan diversifikasi ekonomi sehingga tidak hanya bergantung pada minyak Arab Saudi.

Namun rumor tentang penundaan penjualan saham terus berembus, didorong oleh lambannya informasi mengenai aspek-aspek kunci dari pelaksanaan IPO, termasuk di mana saham tersebut akan didaftarkan.

"Ini semua tergantung pada keputusan pemegang saham di mana saham akan didaftarkan, karena kita perlu berkoordinasi dengan market lain saat keputusan dibuat," kata Nasser.

"Jadi dari pihak kami sebagai perusahaan, kami siap pada semester kedua tahun ini, dan sisanya ada di tangan pemegang saham," katanya.

Pelaksanaan IPO Aramco terbilang rumit karena perusahaan ini menanggung keuangan kerajaan. Investor bertanya-tanya, berapa banyak petunjuk yang akan diberikan pemerintah Saudi mengenai cadangan minyaknya dan kelangsungan hidup bisnis bahan bakar fosilnya.

Ada juga pertanyaan tentang bagaimana Arab Saudi dapat menyeimbangkan prioritas nasional dan pengeluaran kesejahteraan sosial, yang didanai oleh pendapatan minyak, yang menjadi kewajiban Aramco sebagai perusahaan publik kepada pemegang saham.

Nasser mengatakan kepada CNBC dalam sebuah wawancara pada tahun lalu bahwa dia yakin prioritas pemerintah Saudi dan pemegang saham masa depan Aramco akan selaras.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie