CEO Standard Chartered Mengaku Terkejut Atas Penjualan Credit Suisse ke UBS



KONTAN.CO.ID - DOHA. Ketidakpastian global begitu berdampak ke sektor keuangan yang menyebabkan runtuhnya bank besar dunia, termasuk Credit Suisse. Adapun bank ternama itu akan diambilalih UBS.

Melansir Reuters, Rabu (23/5), CEO Standard Chartered Bill Winters mengatakan, penjualan Credit Suisse ke UBS mengejutkan karena ketentuan-ketentuan yang tidak biasa dalam perjanjian tersebut, yakni memprioritaskan para pemegang saham dibandingkan para pemegang obligasi.

"Kesimpulannya sangat mengejutkan bagi saya, dalam hal cara penyelesaian bank melalui penjualan yang sangat tidak biasa kepada UBS, dengan pembayaran yang tidak biasa kepada para pemegang saham dibandingkan pemegang obligasi," kata Winters di Qatar Economic Forum, Rabu (23/5).


Baca Juga: Aset Credit Suisse Makin Menyusut, Berkurang US$ 68 Miliar di Kuartal I 2023

Berdasarkan kesepakatan yang direkayasa oleh otoritas Swiss pada akhir pekan di Maret 2023, UBS setuju untuk membeli Credit Suisse senilai 3 miliar franc Swiss atau US$ 3,4 miliar dalam bentuk saham.

Mereka juga bersedia menanggung kerugian hingga 5 miliar franc dalam bentuk kerugian akibat penutupan sebagian bisnis. Meski krisis perbankan telah berakhir, Winters mengatakan transformasi bank masih diperlukan.

Sementara itu, CEO Qatar Investment Authority Mansoor Ebrahim al-Mahmoud beranggapan UBS telah mendapatkan kesepakatan yang bagus dengan pengambilalihan Credit Suisse.

Adapun UBS telah menandai puluhan miliar dolar potensi biaya dan keuntungan dari pengambilalihan Credit Suisse.

Baca Juga: Deutsche Bank Targetkan Akuisisi Nasabah Kaya Asia Eks Nasabah Credit Suisse

Pengambilalihan itu juga menjadi upaya menyelamatkan saingannya di Swiss yang sedang berjuang lolos dari keterpurukan. Hal itu menjadi penyelamatan pertama suatu bank global sejak krisis keuangan 2008.

Editor: Yudho Winarto